Meditasi selalu dilihat sebagai jalan dari sebuah pandangan, dimana kita membuka mata hati kita dan belajar melihat dengan kasih. Kita meninggalkan pandangan hidup kita yang terisolasi.
Kita belajar dalam keheningan dan disiplin dari meditasi harian kita, untuk keluar dari keterbatasan kita ke lautan kasih Allah yang tak terbatas. Dengan memasuki keheningan, dengan membuka mata hati kita pada cahaya yang tak terbatas, kita mulai melihat dengan pandangan baru.
Apa yang harus kita pahami tentang meditasi ialah bahwa kita bermeditasi tidak untuk membuat sesuatu terjadi. Kita bermeditasi tidak untuk mendapatkan semacam pencerahan. Sesungguhnya, kita bermeditasi tidak untuk mendapatkan kekayaan atau apa pun. Malah sebaliknya. Kita bermeditasi agar kita dapat melepas bebaskan diri kita – tidak saja gagasan kita dan pencerahan, tetapi melepaskan segala dalam diri kita. Inti dari meditasi kristiani adalah kita menjadi terserap dalam Allah, tempat kita melepaskan semua perasaan kita dan menemukan diri kita hanya dalam Allah.
Kata ‘meditasi’ berasal dari bahasa Latin meditare yang dapat dipecah menjadi akar kata stare in medio – tinggal di pusat. Kata ‘ contemplation‘ juga mempunyai arti yang sama. Kata kontemplasi tidak berarti melihat pada sesuatu – Allah atau siapa saja. Komtemplasi berarti ‘hadir di dalam bait Allah,’ bersama Allah. Bait itu adalah hati Anda sendiri, dikedalaman diri Anda.
Dengan bermeditasi kita meninggalkan tingkat dangkal hidup kita, masuk ke suatu yang lebih dalam. Dengan bermeditasi, kita meninggalkan hal-hal yang lalu dalam hidup yang bersifat sementara dan masuk ke suatu yang abadi, agar terhubungkan kembali dengan pusat diri kita. Kita mengetahui dari wahyu kristiani bahwa Roh Allah tinggal di pusat diri kita, di kedalaman roh kita sendiri. Jalan meditasi adalah jalan tanpa belajar (unlearning). Jalan ini adalah jalan untuk lepas-bebas (tidak memiliki). Jalan ini adalah jalan kesederhanaan. Kita tanpa belajar (unlearn) dan kita melepaskan kemilikan kita dengan mengesampingkan kata-kata. Inilah yang membawa kita menuju kedalaman diri kita.
Kita semua harus memahami bahwa Anda tidak dapat bermeditasi sepintas saja. Jika Anda ingin bermeditasi Anda harus menempatkannya sebagai pusat kehidupan Anda.