BcE Yes. 55:6-9; Flp. 1:20-24.27a; Mat. 20:1-16a
Sebagai orang beriman, terkadang kita dihadapkan pada suatu realita hidup yang bisa menggoyahkan iman. Dari pengalaman, kita bisa merasakan, bahwa tidak semua doa dan harapan kita dikabulkan oleh Allah. Misalnya dalam doa kita selalu mohon agar diberi kesehatan. Eh… yang terjadi malah sebaliknya, tiba-tiba kita menderita sakit, bahkan sakit yang cukup berat, yang memerlukan perawatan dokter. Dalam situasi seperti ini, wajar kalau muncul berbagai pertanyaan yang bernada menggugat Allah. Bahkan mungkin meragukan kebaikan Allah.
Kalau hal itu terjadi pada diri kita, ingatlah akan pewartaan yang disampaikan oleh Nabi Yesaya pada bacaan hari Minggu ini, yaitu “rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan” (Yes. 55:8). Pewartaan Nabi Yesaya ini sekaligus mau mengingatkan, agar kita berusaha untuk memahami apa yang menjadi rencana Allah terhadap kita, dan kalau hal itu dipahami, kita diajak untuk menjalani. “Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! (Yes. 55:6).
Jadi bukan Allah yang harus memahami dan melaksanakan rencana kita, melainkan kita yang harus taat melaksanakan rencana Allah. Inilah yang disebut dengan beriman.