Berdamai dengan Ortu

Pernahkah bertengkar dengan ortu? Hampir dipastikan, setiap orang pernah mengalaminya. Tentu masih terngiang suara Mamah “Jangan pulang terlalu malam… jangan ini… jangan itu…” Waduh, banyak larangan-larangan yang ngga cocok, ngga setuju sama keputusan ortu, lalu diikutin dengan acara marah-marah, ngambek dll. Adalah hampir selalu terjadi, apalagi di saat usia nanggung, di mana mau dibilang masih anak kecil juga sudah nggak, tapi masuk dewasa juga belum. Juga kadang-kadang kita bingung bagaimana harus bersikap yang benar. Kadang konflik dengan ortu itu bisa terjadi menuju hal-hal yang lebih serius.

Pernahkah Yesus bikin kesel ortu-Nya? Pernah, dan itu dicatat dalam Alkitab, Injil Luk.2 : 41-52. Itu terjadi ketika Yesus berumur 12 tahun. Tau donk ceritanya? Maria dan Yusuf, ortu-Nya kehilangan Yesus ketika pulang dari Yerusalem. Selama 3 hari ortu-Nya mencari-cari, eh ternyata ketemu. Dia sedang duduk-duduk mengobrol sama para imam dan ahli Taurat di Bait Allah.

Ibu-Nya, Maria menegur Yesus, “Aduh kamu… tega banget sih bikin cemas Mamah, Papah…” Begitu kira-kira teguran Ibu-Nya kalo dibahasakan anak zaman sekarang. Gak nyangka, Yesus malah balik bertanya, “Ngapain mencari Aku? Bukankah Aku harus berada di rumah Bapak-Ku?”

Meski perdebatan tidak berlanjut, Ibu-Nya, Maria, dan Yusuf diam tidak mengerti maksud perkataan Yesus, lalu mereka pulang bersama-sama ke Nazaret. Alkitab mencatat bahwa Yesus tetap hidup dalam asuhan mereka dan Yesus makin dikasihi Allah dan manusia.

Ngga heran, beda pendapat antara ortu dan anak itu hal biasa. Namun kita dapat belajar dari Yesus yang juga merasakan punya ortu yang belum ngerti/memahami diri-Nya. Walau belum dimengerti oleh ortu-Nya, Yesus tetap hormat pada mereka dan tetap ikut pulang bareng mereka, padahal Dia baru saja membuat kagum orang-orang yang mendengar perbincangan-Nya dengan alim ulama dan para imam di Bait Allah.

Yesus tetap tinggal bersama Ibu-Nya, Maria, dan Yusuf, tukang kayu yang sederhana. Yesus tetap jadi anak yang baik, yang membantu dan mengasihi keluarga dan Dia dikasihi orang-orang di sekitarnya, sehingga menghadirkan suasana sukacita di antara mereka. Yesus makin bertambah besar dan tetap hormat, taat, dan mengasihi ortu-Nya. Yah, sebagai anak, kita pun harus tau bagaimana bersikap yang patut terhadap ortu. Walaupun kita berada di pihak yang berbuat benar tetapi ditegur ortu, kita tetap harus hormat, dan taat kepada mereka sebagaimana Yesus hormat dan taat pada ortu-Nya.

Baptisan:
Baptisan balita diadakan per 2 minggu sekali, baptisan dewasa per 1 tahun sekali.

Formulir dapat diunduh melalui tautan berikut:


Pernikahan:

Sakramen pernikahan dapat diadakan pada hari Sabtu atau Minggu. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Perminyakan:
Sakramen perminyakan sesuai dengan janji. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Data Wilayah

Baru pindah rumah dan tidak tahu masuk ke wilayah mana dan harus menghubungi siapa?

Jangan panik! Mang Umar ada solusinya! Silahkan kamu cek link ini untuk mencari data wilayah di paroki St. Martinus

Jadwal Pelayanan Sekretariat

Senin, Rabu, Kamis, Jumat: 07.30 – 12.00 & 16.40 – 19.00
Selasa, Sabtu: 07.30 – 12.00
Hari Minggu dan hari libur tutup

Alamat Sekretariat
Komplek Kopo Permai Blok H No. 4
Telp. 022-540-4263
Whatsapp +62 822-6055-3066

Jadwal Misa

Misa Harian
Senin – Sabtu di gereja pukul 06.00. Misa di Pastoran sementara waktu ditiadakan.

Minggu:
• 06.00
• 08.00
• 10.00

Sabtu:
• 18.00

COPYRIGHT © 2015 BERGEMA BY TIM KOMSOS ST. MARTINUS.