Zaman sekarang banyak banget jenis kuliner yang beken dalam waktu singkat dan seketika menjadi tren. Contohnya, beberapa tahun ke belakang, popular banget segala hal berbau green tea, dari mulai minuman sampai kue cubit. Seketika pula kuliner kekinian itu membanjiri sosmed anak-anak milenial kayak kita.
Di saat makanan “berkembang fungsinya” menjadi standar gaya hidup yang menentukan apakah seseorang gaul atau nggak, maka saya pribadi merasa, amanat Tuhan (yang menciptakan dan menyediakan semuanya baik adanya dan demi kebutuhan manusia) jadi tidak terlaksana sesuai tujuan awalnya.
Lho kok gitu?? Iya, soalnya kalau kita ujung-ujungnya menghabiskan waktu dan uang kita hanya untuk sekedar ‘jadi kekinian’ tanpa mikirin kesehatan, keadaan finansial, dan tanpa rasa syukur kepada Allah yang nyediain, maka makanan dan minuman ini bisa menjadi celah bagi dosa. Dosa yang mungkin terjadi dari kebiasaan makan demi tren semata, adalah kerakusan dan kesombongan yang keduanya masuk dalam list Tujuh Dosa Mematikan dalam tradisi Kristiani.
Actually nggak ada larangan buat mengonsumsi aneka kuliner kekinian yang emang menggiurkan ini. Bahkan Yesus sendiri pernah bilang bahwa yang menajiskan (bikin jadi nggak murni) seseorang itu bukan apa yang masuk ke mulut dan perutnya, tapi apa yang keluar dari mulut dan pikirannya. Tujuan kita makan itu dasarnya ada dua; 1) nourishment – memberikan kita gizi dan tenaga yang kita butuhkan untuk bertahan hidup. 2) Pleasure – memberikan kita kenikmatan/rasa puas atau enak. Nah kedua hal ini nantinya ‘bermuara’ pada rasa syukur kepada Allah atas rezeki yang bisa kita nikmati. Kalo makan dan minum kita nggak diawali dan diakhiri rasa syukur pada Tuhan, maka, jadi nggak baik kan??
Saya jadi ingat doa yang diajarkan Tuhan kita Yesus Kristus sendiri, doa Bapa Kami. Dalam salah satu bagiannya, ada yang berbunyi, “Berilah kami rezeki pada hari ini…” yang kalo diterjemahkan ke bahasa Inggris jadi “give us this day our daily bread”.
Dia mau mengingatkan kita bahwa makanan harus diminta dan dinikmati dengan penuh rasa syukur pada Bapa yang Maha Pemberi, cukup bersyukur akan rezeki hari ini. Apa pun yang kamu lakukan, baik makan atau minum, lakukanlah untuk kemuliaan Allah.