Pagi yang cerah menyapa ibu-ibu Wanita Katolik Republik Indonesia Cabang St. Martinus yang dengan semangatnya akan berkunjung ke pabrik PT. Indofood. Pabrik ini terletak di Padalarang. Kamis, 31 Agustus 2017, mereka berangkat pada pukul 07:00 WiB dan tiba pukul 08:00 WIB, satu jam lebih cepat dari waktu perjanjian, yaitu pukul 09:00 WIB. Sesuai dengan SPO (Standar Prosedur Operasional) PT. Indofood, mereka tetap harus menunggu di dalam bis.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan program dari bidang Humas dan bidang Pendidikan WKRI cabang St. Martinus. Tujuan dari bidang Humas adalah mengajak ibu-ibu yang belum bergabung dengan WKRI untuk bergabung dan mempererat tali persaudaraan sedangkan dari bidang Pendidikan agar menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 48 orang (tidak hanya dari anggota WKRI saja, sekitar 12 peserta di luar anggota). Sangat disayangkan, Ibu Enna selaku ketua WKRI St. Martinus, tidak dapat bergabung dikarenakan ada keperluan yang mendesak.
Di Indofood mereka disambut oleh Ibu Aan dan Bapak Hermawan selaku public relation. Mereka menjelaskan tentang proses pembuatan Indomie baik melalui company profile maupun melihat langsung. Berhubung ruangan produksi sangat steril, maka mereka hanya diperbolehkan melihat di balik kaca dan tidak diperkenankan mengambil gambar. Setelah itu mereka dipersilahkan untuk mencicipi produk terbaru Indomie yang diselingi dengan beberapa pertanyaan tentang produk tersebut.
Ada satu pertanyaan yang menarik yaitu apakah benar, apabila kita memasak Indomie maka rebusan air pertama harus dibuang karena mengandung lilin? Ternyata itu tidak benar. Yang benar adalah mie dilapisi dengan minyak rendah lemak agar awet dan tetap aman apabila dikonsumsi. Maka air tidak perlu dibuang.
Manusia berencana namun Tuhan yang menentukan. Rencana awal setelah dari Indofood mereka akan berekreasi ke Salabintana Sukabumi. Namun perjalanan menuju Sukabumi sangat macet, dikarenakan bersamaan dengan kunjungan Presiden Jokowi. Maka rencana awal pun batal. Mereka hanya mampir di toko oleh-oleh khas Sukabumi yaitu toko Lampion dan Bika Ambon Sunda Rasa.
Pukul 17:00 WIB mereka pulang menuju Bandung dan dibagikan goodybag produk Indofood. Ternyata arah pulang macet juga. Setelah diselingi istirahat makan malam di rumah makan Ampera Cianjur, akhirnya mereka tiba di Bandung pada pukul 23:30 dengan selamat, berkat perlindungan-Nya.
Besar harapan mereka untuk dapat mengajak Wanita Katolik lainnya untuk bergabung dengan WKRI cab St. Martinus. Tidak harus yang sudah menikah, asalkan wanita di atas usia 18 tahun. Semangat buat para wanita.