Pandangan tentang hidup sehat adalah suatu pola pikir, pola tindak tentang cara hidup yang sehat baik menyangkut kesehatan fisik/badan maupun menyangkut kesehatan rohani. Melakukan kegiatan olah rohani dan jasmani yang teratur, terus-menerus dan seimbang, dalam mencapai pemenuhan kebutuhan mendasar hidup manusia. Kesehatan dimengerti sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap manusia hidup produktif dan kreatif seturut dimensi sosial dan ekonomi.
Sasaran dan tujuan pola hidup sehat ialah menghargai dan menghormati tubuh sebagai kenyataan yang sangat pribadi sebagai tanda dan wahana untuk membangun hubungan-hubungan dengan sesama, dengan Allah dan alam semesta, demi terwujudnya kesejahteraan bersama.
Bagaimana tubuh menjadi penting untuk dijaga? Hal ini yang harus dimengerti sehingga setiap orang yang menjaga dirinya (baca=tubuh) itu menjaga sesuatu yang lebih dalam dari sekedar hal fisik belaka. Menurut Gereja Katolik, yang mengambil pengajaran dari St. Thomas Aquinas, manusia terdiri tubuh dan jiwa. Namun jiwanya di sini adalah jiwa spiritual (rohani); yang menyebabkan manusia sebagai mahluk rational/berakal budi. Sedangkan binatang mempunyai juga tubuh dan jiwa, namun jiwanya bukan rohani, sehingga disebut sebagai mahluk irrational/ tidak berakal budi. Jiwa binatang ini tidak abadi, jadi jiwanya mati jika tubuhnya mati. jiwa di dalam tubuh manusia merupakan “prinsip utama yang memberikan kehidupan” (Summa Theologica I), sehingga jika jiwa ini tidak ada lagi di dalam tubuh maka tidak ada lagi kehidupan di dalam tubuh manusia. Ini yang terjadi saat kita meninggal.
Hal-hal yang perlu diusahakan untuk hidup secara sehat: kesadaran akan tanggung jawab bersama memelihara dan memperjuangkan kehidupan secara sehat (ini merupakan pandangan dan arahan Gereja). Isi dari Katekismus Gereja Universal artikel 2288-2289 terkait dengan kesadaran akan tanggungungjawab bersama memelihara dan memperjuangkan kehidupan secara sehat (ini merupakan pandangan dan arahan Gereja) yaitu:
- Bahwa kehidupan dan kesehatan merupakan hal-hal yang bernilai, yang dipercayakan Tuhan pada kita. Maka kita harus merawatnya dengan cara yang bijaksana dan bersama itu memperhatikan kebutuhan orang lain dan kesehjateraan umum
- Hidup sehat diusahakan dengan cara menciptakan situasi hidup yang kondusif sehingga manusia dapat mengembangkan diri dan menjadi matang dengan papan, pangan dan sandang, perumahan, pelayanan kesehatan pendidikan, lapangan kerja dan bantuan sosial yang memadai. Menurut iman kristiani, kesehatan bukan hanya jasmani melainkan juga dalam hal batiniah.
Kesehatan juga dalam hal penguasaan diri. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia menggambarkan:
- Cara hidup yang lebih mengutamakan fisik/badan sebagai cara hidup yang mengikuti daging.
- Orang yang hidup menurut daging akan mengikuti hawa nafsunya (Gal. 5:19). Dengan mengikuti keinginan daging, maka yang akan terjadi adalah percabulan, kecemaran, sihir , perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah dan kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora, dsb (Gal. 5:20).
- Sedangkan cara hidup yang tidak mengabaikan dan lebih mengutamakan hidup rohani disebut sebagai hidup menurut Roh.
Setiap orang beriman, menurut Santo Paulus, seharusnya berani memperjuangkan kehidupan yang mengandalkan peranan Roh dan bukan sebaliknya hidup menurut daging. Dengan hidup menurut Roh maka akan terjadi: kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal. 5:22-23).
Semoga semua umat beriman mampu menjaga hidupnya di hadapan Allah, Sang Pemberi Kehidupan. Salam sehat -Mogan-