Badan amal Katolik Brothers of Charity mengaku mendapat perintah dari Pemimpin umat Katolik Sedunia, Paus Fransiskus, untuk menghentikan praktik euthanasia di rumah sakit jiwa mereka.
Penghentian sudah harus dilakukan paling lambat akhir bulan ini , atau menghadapi sanksi pengusiran.
Dewan Direksi Brothers of Charity, yang mengelola 15 rumah sakit di Belgia, menyetujui penggunaan euthanasia, pada musim semi lalu. Mereka menganggap praktik pencabutan kehidupan melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit itu adalah bagian dari praktik medis.
Sebelum ada persetujuan itu, rumah sakit setempat harus merujuk pasien yang meminta euthanasia ke klinik lainnya.
“Brothers of Charity menentang euthanasia,” kata Jenderal Agung Brothers of Charity di Roma, Rene Stockman. Seperti diberitakan AFP, Kamis (10/8/2017), Stockman tidak setuju dengan keputusan kantor pusat lembaga amal tersebut. Dia pula yang mengeluhkan kebijakan itu kepada Vatikan. “Kami memiliki penghormatan mutlak untuk hidup,” kata dia.
Belgia melegalisasi euthanasia pada tahun 2002. Negara itu menjadi negara kedua di dunia setelah Belanda yang mengambil kebijakan semacam itu. Belgia pun mencatat rekor 2.021 kasus euthanasia pada tahun 2015.
Bahkan undang-undang awal tentang hal itu telah diamandemen pada tahun 2014. Hal itu demi memungkinkan pelaksanaan euthanasia untuk anak di bawah umur yang menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan.
Menurut Stockman, tiga pastor di dalam dewan yang menyetujui perintah euthanasia harus menandatangani surat bersama pada akhir bulan ini. Ketiganya harus membuat pernyataan menolak praktik charitytersebut.
Anggota dewan awam lainnya juga harus mengeluarkan keputusan yang membalikkan keputusan yang mengizinkan euthanasia di rumah sakit dalam jaringan lembaga amal tersebut.
The Brothers of Charity, sebuah ordo religius yang berbasis di Roma dengan misi di lebih dari 20 negara di seluruh dunia, didirikan di Belgia pada tahun 1807. Lembaga itu dibangun untuk membantu orang miskin, dan mengelola sekolah, serta pusat perawatan penyandang cacat fisik di Belgia. Rumah sakit di bawah badan ini merawat 5.000 pasien dengan 13.000 orang staf.