BcE. Keb. 6: 13 – 17; 1Tes. 4: 13 – 18; Mat. 25: 1 – 13
Di tengah perkembangan dunia yang sangat pesat ini, kita dituntut untuk waspada terhadap segala macam godaan hidup. Salah satu caranya adalah dengan bersikap bijaksana dalam mengambil keputusan dan melakukan tindakan tertentu. Hal ini dibutuhkan agar kita tidak salah melangkah; mengingat jika salah dalam menentukan langkah, maka kita sendiri yang akan mengalami kerugian.
Hal yang sama ditekankan dalam kedua bacaan Kitab Suci pada hari Minggu ini. Dalam bacaan pertama (Keb. 6: 13 – 17), Salomo mengingatkan kita tentang pentingnya memiliki kebijaksanaan. Sebab kebijaksanaan itu berasal dari Allah. Barang siapa yang mencari kebijaksanaan itu, maka kebijaksanaan itu pun akan datang menghampirinya. Kebijaksanaan itu akan memperlihatkan dirinya dalam pikiran-pikiran orang yang mencarinya.
Dalam bacaan Injil (Mat. 25: 1 – 13), melalui perumpamaan tentang gadis–gadis yang bijaksana dan gadis–gadis yang bodoh, Yesus hendak menegaskan agar kita senantiasa bijaksana dalam menggunakan kebebasan kita. Kita bebas berbuat apa pun yang kita mau, asalkan harus bijaksana dalam pelaksanaannya. Seperti gadis-gadis bijaksana yang telah mempersiapkan minyak cadangan untuk menyambut kedatangan mempelai, demikianpun kita hendaknya bijaksana dalam mempersiapkan diri kita, agar ketika ajal datang menjemput, kita pun siap untuk masuk dalam perjamuan surgawi bersama Bapa di Sorga.
Pertanyaan untuk kita renungkan bersama adalah, “Sudahkah aku bersikap bijaksana dalam menjalani hidupku selama ini?” selamat merenungkan!