Rekoleksi yang diawali dengan perayaan Ekaristi – dipersembahkan oleh Romo Gandhi – merupakan rangkaian dari bimbingan persiapan penerimaan Sakramen Penguatan. Tujuannya untuk memantapkan kesiapan hati para calon yang berjumlah 126 orang, supaya sungguh dapat memaknai dan mampu mengupayakan kedewasaan iman dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu ciri orang yang dewasa dalam iman adalah dapat mengembangkan talenta atau karunia yang diberikan Tuhan kepadanya. Hal ini ditegaskan oleh Romo Gandhi dalam homilinya. Talenta yang dianugerahkan kepada kita berbeda-beda. Namun kita harus tetap mengupayakan agar talenta yang dipercayakan itu berkembang, menjadikan diri kita semakin dewasa.
Selain itu ditegaskan pula bahwa keberhasilan dalam mengupayakan talenta, tidak diganjar dengan upah, melainkan dengan pemberian tanggung jawab yang lebih besar. Maka orang yang dewasa dalam iman, adalah mereka yang mau menerima dan sanggup melaksanakan tanggung jawab yang lebih besar.
Setelah perayaan Ekaristi, para peserta sejenak diajak untuk mamiri (makan minum ringan). Acara berlanjut dengan rekoleksi yang didampingi oleh 10 orang Frater dari Seminari Tinggi Fermentum, terbagi dalam 7 kelompok. Salah satu materi yang didalami adalah Makna Sakramen Penguatan.
Oleh Sakramen Penguatan, seseorang diikat lebih sempurna dengan Gereja, dan dianugerahi Roh Kudus. Konsekuensinya, mereka diwajibkan lebih giat lagi untuk membela iman, menjadi saksi Kristus, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan. Pada bagian akhir, para peserta diajak untuk berefleksi: Apa yang akan Anda lakukan untuk memelihara dan memupuk iman? Apakah Anda mulai terlibat dalam kegiatan Gereja? Kira-kira, apa saja hambatan dan kesulitannya? Bagaimana hal tersebut bisa diatasi? Tulislah niat-niat Anda untuk terlibat dalam kelompok basis, lingkungan, kategorial (misdinar, lektor, prodiakon, dll)!
Selasa, 21 November malam, para calon menjalani ibadat tobat dan penerimaan Sakramen Rekonsiliasi. Bermacam reaksi: takut, sedih, sampai “terpaksa” mencatat daftar dosa di secarik kertas. Maklumlah, cukup banyak yang sudah bertahun tak menginjakkan kaki di ruang pengakuan, bahkan untuk cukup banyak peserta, ini adalah kali yang pertama. Enam orang Imam melayani mereka: Rm. Liem, Rm. Willy, Rm. Siswa, Rm. Adianta, Rm. Uung SSCC, dan Rm. Dion SSCC. Terima kasih untuk para frater dan Romo yang sudah melayani rekoleksi dan penerimaan Sakramen Rekonsiliasi.
Selamat menjalani hidup yang baru… Semoga para calon penerima Sakramen Penguatan, termotivasi dan semakin mantap dalam menjalani kehidupan sebagai pribadi yang dewasa dalam beriman. (Tarcisius Endang D./Bidang Pewartaan; Red.)