Kenapa Papua? Gereja Indonesia secara khusus pada bulan Desember ini berdoa untuk mereka. Temanya kok luas? Hal ini menjadi perhatian utama dan keprihatinan Gereja Katolik Indonesia. Menjadi pertanyaan besar bagi kita umat Katolik, apakah yang sudah kita perbuat bagi Papua?
Propinsi Papua bisa disebut sebagai salah satu jantung bagi Indonesia. Betapa tidak, hasil tambang yang begitu berlimpah terdapat di daerah Papua. Namun sampai saat ini, perkembangan daerah Papua justru tertinggal dari daerah lainnya.
Salah satu kekayaan Gereja Katolik yang wajib kita syukuri adalah Hari Pengenangan Arwah Semua Orang Beriman. Hari yang diperingati setiap tanggal 2 November ini mengingatkan agar kita tetap mendoakan saudarasaudara yang telah mendahului kita menghadap kepada Tuhan. Janji yang biasa diucapkan selama masa pacaran dulu, “Aku akan mencintaimu sampai akhir hayat,” diwujudnyatakan dalam perayaan ini.
Sutasuma Cup telah berakhir, Tim Cimariuk menjadi juaranya. Lagu kebangsaan yang dinyanyikan bersama-sama sebagai penutup, menyatukan hati setiap orang yang hadir, tanpa melihat lagi adanya perbedaan di antara mereka. Sutasuma Cup diharapkan menjadi awal untuk mempersatukan kita sebagai umat Katolik yang “menumpang” dengan warga sekitar.
Kita mengalami lagi pergantian Gembala (Pastor). Romo Gandhi pindah ke Pamanukan. Rm. Wahyu dan Rm. Siswa hadir menemani kita. “Makasih MoGan” menjadi kalimat yang diutarakan umat Paroki St. Martinus pada 17 November lalu. Tidak terasa hampir 4 tahun beliau melayani di paroki ini.
Selamat datang untuk Rm. Wahyu dan Rm. Siswa. Selamat melayani di tempat yang baru untuk Rm. Gandhi. Selamat Natal 2017, selamat menyambut tahun yang baru 2018, dan selamat membaca untuk kita semua!(Septhyan Welfare)