Pada hari Sabtu, 4 November 2017, sesudah misa, para lektor Santo Martinus mengadakan pertemuan di Ruang Multimedia Santo Martinus, bersama dengan MoGan. Acara ini dihadiri oleh 32 orang. Sebelum acara dimulai, mereka asyik ngemil onde-onde imut kemudian dilanjutkan makan malam dengan menu baso dan es serut. Terima kasih untuk yang menyediakan.
Selesai santap malam, mereka masuk ke ruang Multimedia untuk mendengarkan beberapa patah kata dari Mogan mengenai tata gerak Liturgi Ekaristi di gereja Santo Martinus. Ini terkait dengan hasil pembekalan pengurus Lektor SeKeuskupan Bandung di Wisma Shalom, tanggal 21-22 Oktober 2017. Saat itu hadir koordinator lektor Santo Martinus (Ibu Enna) dan 2 perwakilan dari pengurus lektor Santo Martinus.
Tata gerak Ekaristi yang dilaksanakan di gereja Santo Martinus ditentukan berdasarkan Panduan Umum Misa Romawi, semua ada dasar yang jelas, bukan dilaksanakan karena kemauan Mogan semata. Mogan mengingatkan bahwa Misa adalah perayaan seluruh umat. Artinya, semuanya harus berpartisipasi aktif dan memposisikan diri sebagai bagian dari Gereja.
Belajar dari kesalahan-kesalahan yang terjadi, diharapkan para lektor sebagai pewarta Sabda memiliki kesungguhan dalam menjalankan komitmen untuk melayani Allah. Salah satunya dengan berlatih. MoGan memberikan tips jika rasa jenuh muncul dan kita mengalami kemunduran dalam pelayanan: refleksikanlah kembali motivasi awal, yang merupakan kehendak paling murni dalam melayani Allah. Hal itu akan membantu kita untuk tetap setia dalam melayani.
Akhir acara, Ibu Enna mengajak mereka semua untuk bergandengan tangan menyanyikan lagu Kemesraan yang syairnya sudah digubah secara kreatif oleh Pak Anton. Ini bukanlah lagu perpisahan karena MoGan akan melanjutkan pelayanannya di Pamanukan, tetapi lebih pada menciptakan kenangan indah yang diharapkan tidak pernah berlalu antara para lektor dan MoGan sekalipun beliau sudah tidak berkarya lagi di Paroki Santo Martinus. Manusia memiliki keterbatasan ruang dan waktu, tapi kasih Allah akan mempersatuan kita semua dalam pelayanan mewartakan Sabda-Nya.
Acara ditutup dengan pemberian kenang-kenangan dan foto bersama. Selamat jalan MoGan, selamat berkarya di tempat yang baru. Maafkan jika para lektor seringkali membuat romo bete karena melayani dengan sembrono. Doakan mereka semua agar selalu setia dalam pelayanan sebagai lektor. Romo, setialah sampai akhir dalam menempuh hidup panggilan dan menjadi berkat di mana pun berada. Berkah Dalem. Kemesraan ini janganlah cepat berlalu …(Bella/ lektor)
