Misa Arwah Semua Orang Beriman – 2 November 2017

Tanggal 2 November merupakan Hari Pengenangan Arwah Semua Orang Beriman. Sebagai orang beriman, kita diminta untuk mendoakan para arwah saudara kita yang telah menghadap Tuhan. Ini adalah tradisi sekaligus kekayaan agama Katolik yang luar biasa. Di Gereja St. Martinus, perayaan Ekaristi dipersembahkan 4x (Rabu, 1 November pukul 19.00; Kamis, 2 November pukul 06.00; 17.00; 19.00). Sementara di Pastoran – Kopo Permai H4, dipersembahkan Misa pada pukul 07.00 (2 November).

Jauh-jauh hari (sekitar 3 minggu sebelum tanggal 2 November) telah diumumkan kepada umat untuk mendaftarkan nama para arwah keluarga yang sudah meninggal untuk didoakan dalam perayaan Ekaristi tersebut. Kita akan mendoakan mereka, terutama yang masih berada di Api Penyucian. Nama-nama ini akan dibacakan oleh Lektor di awal Perayaan Ekaristi.

Luar biasa! Sampai dengan tanggal 29 Oktober 2017 total nama arwah yang didaftarkan hampir 2.000 nama. Namun sayangnya, umat yang hadir pada perayaan-perayaan Ekaristi Arwah tidaklah banyak.

Dalam homilinya, Rm. Willy, Pr menekankan tentang komitmen cinta dan iman. Diceritakan pada masa-masa pacaran antara Cecep dan Neneng yang merasa saling mencintai satu sama lain. Mereka membuat sebuah komitmen. Namun, baru beberapa saat saja, si Cecep sudah mengingkari apa yang baru saja dia ucapkan. Komitmen cinta dan iman harus selalu dirawat dalam kehidupan beriman kita. Komitmen itu tidak akan terputus oleh kematian seseorang. Karena cinta yang besar dapat mengatasi segala macam keterbatasan.

Diceritakan juga saat perayaan Ekaristi tahbisan Rm. Willy beberapa tahun yang lalu (di St. Martinus). Saat itu, Romo Willy secara iman meyakini bahwa mamanya hadir dalam perayaan Ekaristi tahbisan itu, walaupun tidak hadir secara fisik.

Di Pastoran, Kopo Permai H4, sekitar 300 orang nama dibacakan. Umat yang hadir tampak sedikit melimpah dibanding dengan Misa biasa. Kali ini, pendaftaran nama di Pastoran hanya untuk mereka yang akan didoakan di Pastoran saja.

Kematian memang bukanlah akhir dari perjalanan hidup kita. Orang-orang yang sudah mendahului kita tetap membutuhkan doa-doa dari keluarga yang masih hidup. Kita harus selalu mendoakan jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal dunia, karena iman kita kepada Yesus Kristus sebagai yang sulung dalam kebangkitan. Diharapkan, dengan bantuan doa-doa kita, mereka yang sudah meninggal akan diampuni segala dosa-dosanya, dan dibukakan pintu ke Surga. Setelah arwahnya berada di Surga, akan ada sukacita, kegembiraan bagi yang hidup. (Red.)