Terik matahari membawa suasana opening ceremony Sutasuma cup 2017 semakin meriah. Sekitar pukul 08.30, lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan untuk mengenang jasa pahlawan dan untuk menyatukan hati, pikiran, dan jiwa seluruh umat beragama. Tampak hadir dalam upacara ini, di antaranya Lurah Sulaiman, Pak Deden Zaenal; Kasubsie Bintal, Felix, Ketua RW 4 (Blok D), Pak Ichsan; Ketua RW 2, Pak Suhardi; Bapak/Ibu RT 03 RW 02 (blok B); Wakil dari Pusdik, Lettu Pas Budiono; Perwakilan Majelis Oikumene, Pak Hadi; dan Sesepuh Lanud Sulaiman, Kol-Elektronika Yoseph Rizky Prabowo.
Dalam kata sambutannya, Romo Gandhi menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran para tetamu juga kepada tim yang memeriahkan Sutasuma ini. Semoga acara ini menjadi ajang silaturahmi antar umat. Lapangan voli Sutasuma juga dinyatakan sebagai ruang publik yang boleh dipakai siapa saja, yang semoga menjadikan kita, umat beragama, menjadi satu kesatuan dan tidak bisa dipecah oleh apa pun.
Sutasuma Cup akhirnya resmi dibuka dengan pelepasan balon yang dilanjutkan dengan doa/hening cipta. Romo Gandhi kemudian melakukan potong tumpeng yang langsung diberikan kepada Pak Lurah.
Dengan semangat 45 yang merdeka Bapak Lurah memberikan sepatah dua patah kata yang memompa semangat para pemain, dengan tetap mengedepankan sportivitas, bermain tanpa kekerasan sehingga tercipta suatu masyarakat yang adil, damai, dan tentram tanpa adanya suatu hal yang dapat memecahbelahnya.
Akhirnya… Rm. Gandhi melakukan service yang pertama. Huuuppp… Sorak sorai penonton di pinggir lapang terdengar begitu meriah. Suara MC, Om Bernardus, berhasil membuat suasana menjadi pecah. Opening ceremony ini dilanjutkan dengan pertandingan perdana, tim blok a melawan blok b. Om Bernadus, Sang Komentator, membuka keheningan suasana lapang dengan ciri khasnya berkomentar. Semarak kegembiraan para penonton terdengar lewat sorak-sorai mereka ketika sebuah service pertama menandai dimulainya pertandingan ini. Terik panasnya matahari tidak menyurutkan semangat para pemain. Kedua tim sama kuat dan harus menjalani 3 set babak untuk mendapatkan kemenangan.
Tak perlu diragukan lagi, mereka memberikan permainan terbaik mereka. Permainan berlangsung selama kurang lebih 1 jam, yang akhirnya dimenangkan oleh tim blok b. Panitia Sutasuma Cup menyerahkan cinderamata kepada tiap tim yang bertanding. Suara tepuk tangan mengakhiri pertandingan perdana ini. “Di sini kami bukan membeda-bedakan setiap agama, tetapi bersatu sebagai bhineka tunggal ika yang merdeka!” (Monica Vianney M./OMK St. Martinus)
