Kebersamaan yang sangat sederhana berasma Sang Gembala di tengah anak-anak ALMA.
Rabu, 15 November 2017. Panti ALMA – TKI II Bandung. Suasana gembira, syukur, dan haru bercampur aduk. Namun kehangatan sebagai satu keluarga tidak terpudarkan. Ada sosok satu anggota yang tengah kembali di tengah-tengah keluarga. Acara sederhana ini dibuka dengan nyanyi bersama, “Dalam Yesus kita bersaudara,” diiringi petikan gitar Rm. Gandhi.
Tidak terasa hampir 4 tahun terlewati. Sekarang waktunya untuk pergi menjalankan tugas perutusan di tempat yang baru. Saat ini, bukan saat untuk bersedih, tetapi marilah mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas pelayanan Romo, untuk paroki St. Martinus yang tercinta, juga untuk anak-anak ALMA. Kehadirannya telah menjadi warna bagi siapapun. Anak-anak sangat dekat dengan beliau… satu per satu disapa dengan ramah dan tulus, tanpa terlewatkan. Yang terpancar dari wajah anak-anak adalah kegembiraan, karena bisa berjumpa kembali. Dalam kebersamaan ini, anak-anak memberikan persembahan cinta melalui lantunan puisi, doa, dan nyanyian.
Sebastian, mewakili anak-anak, mengalungkan selendang sebagai lambang cinta dan persaudaraan. Jesika kemudian menyerahkan sebuah bingkisan kecil, tanda kasih sayang mereka kepada Romo. Selanjutnya Romo diberi kesempatan untuk menyampaikan pesan dan kesannya kepada keluarga ALMA. Kebersamaan ini semakin terasa dalam ungkapan doa syukur dan makan bersama. Dan sebagai tanda pisah kenang, Romo berfoto bersama keluarga ALMA.
Untaian Puisi dan Doa dari Sebastian dan Jesika
Teruntuk engkau, Sang Gembala, Romo kami yang tercinta, Rm. Gandhi… Kan kubingkai dalam Doa… Romo Gandhi yang kami sayangi dan kami cintai, detik-detik terakhir bersamamu sebentar lagi akan tiba. Kenangan indah bersamamu pun akhirnya terputar kembali di otak kami. Kenangan-kenangan indah yang tak akan pernah kami lupakan; tertawa bersamamu, gembira bersamamu, dan bercanda bersamamu, atau bahkan tangisan–tangisan kecil pun turut mewarnai kisah kasih kita.
Kehadiranmu dalam hidup kami telah memberikan suasana baru, yang penuh dengan kasih. Kehadiranmu dalam hidup kami telah memberi warna baru. Kasih sayangmu yang tulus telah merangkul kami, menjadi anak-anak dipenuhi kasih sayang. Romo Gandhi… Terima kasih…Terima kasih…
Kami hanya mampu mengucapkan terima kasih untuk setiap kasih yang tulus, yang telah diberikan kepada kami. Kami tak dapat membalas kebaikanmu.Tetapi dari dalam lubuk hati yang terdalam, sebagai anak-anak yang sungguh mencintaimu, kami akan selalu mendoakan Romo Gandhi. Semoga Tuhan Yesus selalu menopang Romo saat lelah; Semoga Tuhan Yesus selalu menjaga Romo; menjaga cinta dan menjaga hati Romo agar panggilan Imamat Romo selalu terjaga.
Romo Gandhi, kami juga mau memohon maaf atas kesalahan, atas sikap kami yang telah melukai hati Romo. Bagaimanapun sikap kami, jauh di dalam hati, kami sangat mencintai Romo. Bila tiba waktunya untuk Romo pergi, maka berangkatlah dengan senyuman yang indah…
Romo Gandhi, selamat berkarya di tempat yang baru. Kami akan selalu merindukan Romo. Teruntuk engkau yang kami cintai, akan kami bingkai dalam doa-doa tulus kami. Romo Gandhi…We Love You,Romo Gandhi…(Sr. Marta Neka, ALMA)