Pesta Pembaptisan Tuhan
BcE Yes. 55 : 1 – 11; 1Yoh. 5 : 1 – 9; Mrk. 1 : 7 – 11
Dalam perayaan Pesta Pembaptisan Tuhan, kita dapat merenungkan kembali makna baptisan bagi kita dan bagi Yesus. Sebelum membaptis, terlebih dahulu Yohanes menyerukan pertobatan kepada orang banyak, “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu” (Mrk. 1 : 4). Dengan demikian, pembaptisan bagi orang banyak – termasuk juga bagi kita – merupakan tanda pertobatan dan sekaligus sebagai tanda pengampunan dari Allah atas dosa-dosa yang telah diperbuat oleh manusia.
Bersamaan dengan orang banyak, Yesus pun dibaptis oleh Yohanes. Kalau demikian, apakah berarti Yesus juga sebagai pendosa, karena Ia dibaptis oleh Yohanes? Tentu tidak demikian. Makna baptisan bagi Yesus, bukan sebagai tanda pertobatan karena berdosa. Ada dua hal yang dapat kita maknai dari peristiwa pembaptisan Yesus.
Pertama, bagi Yesus pembaptisan merupakan pelantikan-Nya sebagai Anak Allah; Lalu terdengarlah suara dari sorga, “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada- Mulah Aku berkenan.” (Mrk. 1 : 11) Kedua, sebagai tanda solidaritas atau kesetiakawanan-Nya terhadap manusia yang berdosa. Meskipun tidak berdosa, Yesus mau mengambil bagian dalam kehidupan manusia yang berdosa, untuk menyelamatkannya. Kesetia-kawanan Yesus terhadap manusia yang berdosa puncaknya terjadi dalam peristiwa sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Dengan demikian Yesus menebus manusia dari dosa dan menyelamatkannya. Lalu, apa balasan kita terhadap Yesus…? (Tarcisius Endang D./ Bidang Pewartaan)