Ketika jari jempol tangan kita terjepit maka mulut yang akan berteriak kesakitan, mata yang akan menangis, jari tangan lain yang akan mengelus jempol tangan yang kesakitan, dan jari lain di tangan yang sakit itu yang akan menggantikan tugas yang biasa jempol lakukan. Demikianlah, gambaran penggalan ayat tentang keanggotaan satu tubuh. Ayat dalam Kitab Suci tentang kerja sama ini, juga tepat jika kita pakai dalam menggambarkan keluarga.
Keluarga terbentuk dari adanya sebuah pernikahan. Pernikahan terjalin ketika dua orang berjanji di hadapan Tuhan untuk bekerja bersamasama dan hidup bersama. Kerja sama bukanlah sekedar mengerjakan sesuatu (tanggung jawab) dalam waktu yang bersamaan, tetapi menunjukkan adanya keterkaitan satu dengan yang lain.
Ketika satu pihak mengalami masalah, maka yang lain juga akan merasakan akibat dari masalah yang dialami pihak lain ini. Dengan konsep kerja sama ini maka keluarga pada dasarnya adalah sebuah sistem.
Proses di dalam keluarga melibatkan saling pengaruh antar anggota keluarga dan adaptasi terhadap perubahan – perubahan yang terjadi pada anggota keluarga serta relasi di antara mereka maupun lingkungan eksternal keluarga.
Banyak hal yang dapat menunjukkan adanya kerja sama dalam keluarga. Contoh sederhana, biasanya ayah dan ibu bersamasama sama mengenalkan cara berdoa, kapan biasanya berdoa, dan sebagainya. Ketika ibu bersama anaknya (tanpa ayah), hal yang diajarkan tentang berdoa pada anak, akan tetap dilakukan.
Selain itu, bekerja sama dalam keluarga juga mungkin ditunjukkan ketika sepasang suami istri akan mengambil keputusan dalam keluarga. Anak sebagai bagian dari keluarga juga akan mulai ikut berperan dan bekerja sama dengan orang tua atau saudaranya. Hal ini karena bertambahnya usia anak, pe r k emba n g a n kog n i t i f a n a k , da n penga l aman y ang s ema k in bany a k membuatnya mulai ikut menyuarakan pemi k i r a n n y a da l am k e l u a r g a da n pengambilan peran dalam kerjasama keluarga. Maka, kerjasama yang dialami seorang anak dalam keluarganya dapat menjadi suatu konsep yang kelak akan ditiru olehnya untuk membentuk suatu keluarga baru. (Lydia/St. B. Soubirous)