Liturgi Ekaristi (Bagian 4)
Doa Syukur Agung (sambungan) Telah dibahas sebelumnya, ada dua bagian utama dalam Doa Syukur Agung (disingkat DSA) yaitu Doa Pujian (3 bagian) & Doa Syukur (6 bagian). Doa Pujian: (1) Dialog Pembuka Di bagian awal DSA, Imam, sambil merentangkan tangan mengawali dialog dengan umat: Tuhan bersamamu//Dan bersama rohmu – Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan//Sudah kami arahkan – Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita//Sudah layak dan sepantasnya. Dialog ini dapat ucapkan tanpa dilagukan atau dengan dilagukan dalam Misa meriah. Dengan dialog ini, umat diingatkan akan kehadiran Allah (Dominus vobiscum) melalui Imam sebagai pemimpin yang mewakili pribadi Kristus. Saat umat yang berseru – saat itulah umat hendaknya mengangkat seluruh hati dan budi, terarah kepada-Nya untuk bersama-sama mengungkapkan rasa syukur akan kebaikan dan cinta Allah. Memang Allah patut dibanjiri rasa syukur, oleh karena itu umat berseru sudah layak dan sepantasnya.
Doa Pujian: (2) Prefasi
Setelah Dialog Pembuka, imam melambungkan kalimat yang dibuka dengan “Sungguh layak dan sepantasnya……” Inilah yang dinamakan Prefasi (bhs. Latin: Praefatio = pengantar) sebagai penegasan atas pernyataan umat sebelumnya yang mengucapkan sudah layak dan sepantasnya. Kalau dalam Dialog Pembuka, Imam berbicara kepada umat – dalam Prefasi, Imam berbicara kepada Allah Bapa yang menyatakan bahwa sudah amat sepatutnya Allah Bapa menerima rasa syukur dari umat-Nya.
Atas nama seluruh umat, imam memuji Allah Bapa dan bersyukur kepada-Nya atas seluruh karya penyelamatan-Nya dalam sejarah manusia. Prefasi hanya dibawakan oleh Imam selebran utama sebagai wakil umat, bukan secara berbarengan oleh semua konselebran dalam Misa selebrasi (Misa dengan lebih dari satu Imam).
Di akhir Prefasi, Imam menyampaikan pujian kepada Allah: “kami memuji… memuliakan Dikau bersama para malaikat dan semua orang kudus” yang akan dilanjutkan dengan Aklamasi Kudus.
Doa Pujian: (3) Aklamasi Kudus
Aklamasi Kudus adalah penutup Prefasi yang mengantar kepada doa undangan akan hadirnya Roh Kudus untuk mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Dalam istilah Yunani, Aklamasi Kudus disebut Trisagionyang artinya Tiga Kudus… (bersambung) (Andy/DPP St. Martinus; Sumber: C.H. Suryanugraha, OSC; Belajar Misa, Memetik Makna; Kanisius, Yogyakarta, 2014)