Selasa, 14 Agustus 2018 pukul 18.00, telah terlaksanakan Musyawarah Pastoral (Muspas) Paroki St. Martinus, tahap pertama. Muspas diselenggarakan di gedung Bina Iman, gereja St. Martinus. Pesertanya: seluruh pengurus DPP, perwakilan dari tiap lingkungan dan stasi, serta perwakilan kelompok kategorial yang ada di paroki ini.
Acara Muspas diawali dengan doa oleh Pak Andy Suryadi dan sambutan dari wakil ketua DPP. Dalam kata pengantarnya Rm. Wahyu menegaskan pentingnya Muspas paroki ini. Dengan Muspas, Gereja mendapatkan data untuk menentukan arah gerak pelayanan Pastoral yang tepat sasaran, dapat mengakomodasi kebutuhan umat di paroki, sekaligus untuk mengevalusi kegiatan yang sudah dilakukan.
Pada tahap pertama, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, sesuai bidang, wilayah, dan kelompok kategorial. Mereka diminta untuk mendiskusikan 37 kebijakan hasil sinode Keuskupan Bandung pada tahun 2015.
Seminggu kemudian, Selasa, 21 Agustus 2018, diselenggarakan Muspas tahap kedua. Agendanya, pemaparan hasil diskusi kelompok pada Muspas tahap pertama, juga Muspas yang dilakukan di tingkat lingkungan dan stasi.
Dari hasil diskusi kelompok, berkaitan arah pastoral Paroki St. Martinus (tentang 37 kebijakan hasil Sinode) disampaikan bahwa beberapa kebijakan dirasa sudah berjalan dengan baik. Kebanyakan, Itu adalah kebijakan yang mengarah ke dalam. Namun kebijakan yang berhubungan dengan masyarakat, masih harus ditingkatkan. Sementara yang berkaitan dengan kaum muda akan menjadi prioritas utama.
Selain mengevaluasi dan menentukan arah pastoral, pada Muspas ini juga disampaikan kebijakan baru paroki St. Martinus. Salah satunya adalah gerakan menanam pohon palma. Semoga dengan hasil Muspas ini arah gerak gereja kita, semakin nyata dirasakan oleh umat di paroki ini.