Hari Selasa, 31 Juli 2018, warga lingkungan St. Ignatius Loyola, merayakan pesta nama pelindung lingkungan. Sudah 19 tahun lamanya, mereka bernaung di bawah perlindungan St. Ignatius Loyola. Pesta nama ini dirayakan dalam Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Rm. Wahyu. Rumah keluarga Bapak Kiki dipilih sebagai tempat perayaannya.
Dalam homilinya, Rm. Wahyu menghimbau agar di usia yang semakin dewasa, umat lingkungan makin bertumbuh dalam hubungan dengan sesama dan dengan Tuhan. Hubungan dengan sesama mengandaikan adanya komunikasi yang baik antara lain dengan berbicara, intonasi, dan bahasa tubuh.
Menurut penelitian, bahasa yang paling ampuh adalah bahasa tubuh/tindakan. Ini digunakan untuk mewartakan tentang keyakinan, iman, dan mewartakan kebaikan Tuhan melalui tindakan kita. Ingatlah, “Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati” (Yak. 2:26).
Umat yang hadir diajak untuk meneladan St. Ignatius Loyola yang mau menyediakan waktu untuk mendengarkan suara dan mencari kehendak Tuhan. Semua itu dituangkannya dalam bukunya yang terkenal, “Latihan Rohani.” Sebuah buku yang banyak dipakai sebagai bahan retret para calon Imam, sebelum ditahbiskan.
Perayaan pesta nama ini dihadiri juga oleh Bapak Tjaidinoor, Koordinator Wilayah Kapernaum, dan para undangan dari lingkungan tetangga. Selamat bertumbuh dalam iman untuk para warga lingkungan St. Ign. Loyola khususnya, dan murid-murid Yesus pada umumnya. Tuhan memberkati.