Setelah persiapan selama satu bulan, Sabtu, 28 Juli 2018, diselenggarakanlah acara Hari Anak Nasional bertema, “Kejarlah Mimpimu,” di lantai dasar Pasar Segar – Kompleks Taman Kopo Indah. Ada 83 orang anak dari 120 pendaftar, ikut berpartisipasi dalam berbagai lomba. Hari Anak Nasional sebetulnya dirayakan setiap tanggal 23 Juli.
Pukul 08.00 para peserta sudah mulai berdatangan dan melakukan daftar ulang. Saat itu mereka mendapat bingkisan yang berisi minuman dan makanan ringan, nomor peserta, dan kupon seharga Rp 10.000,- Kupon ini dipakai untuk membeli makanan kepada para pedagang di Pasar Segar yang sudah diberi tanda oleh panitia.
Ada tiga jenis lomba yang diselenggarakan yaitu: lomba fotogenik (usia 1-3 tahun), lomba berpakaian rapi (usia 4-5 tahun), dan lomba fashion show (kelas 1-3 SD). Masing-masing lomba memperebutkan juara 1, 2, dan 3.
Acara demi acara berjalan dengan lancar, panitia yang dipimpin Ibu Elly larut dalam sukacita bersama anak-anak. Setelah menghitung jumlah nilai, akhirnya para juri menentukan para pemenang dari setiap lomba. Dengan wajah gembira mereka menerima piala dan bingkisan yang cukup menarik. Bagi yang belum menang, tentu saja tampak wajah kecewa dan sedih, tetapi mereka harus belajar menerima kekalahan.
Pukul 11.00 acara selesai. Satu persatu anak-anak dan orang tuanya meninggalkan arena lomba. Terima kasih kepada panitia yang sudah bekerja keras dan berusaha memberikan kebahagiaan kepada anak-anak. Pada bahu anak-anak inilah nanti perjuangan bangsa kita akan dilanjutkan. Jayalah terus anak-anak Indonesia.
Minggu, 12 Agustus 2018, giliran seorang narasumber diundang untuk menyampaikan tentang Demensia. Dialah dr. Jani Heriwidajani, SpS. Acara diselenggarakan di ruang Melkisedek, dihadiri sekitar 85 orang. “Jangan menganggap pikun itu hal yang lumrah,” ujar dr. Jani. Narasumber menjelaskan, demensia adalah penyakit di mana kemampuan kerja otak menurun secara progresif. Akibatnya: gangguan berpikir, mengingat, emosi, dan prilaku, sehingga aktivitas sehari-hari terganggu. Umumnya yang terkena adalah orang yang berusia lanjut, walaupun bisa juga pada usia lebih muda.
Penyebab yang paling sering adalah Alzheimer, Parkinson, Stroke, penyalahgunaan alkohol dll. Demensia diatasi dengan mengkonsumsi obat-obatan dan non obat-obatan (terapi). Tidak semua kasus demensia dapat dipulihkan. Pengobatan dilakukan untuk mencegah gejala dan menghindari komplikasi.
Vitamin D adalah salah satu nutrisi penting tubuh. 53% orang yang kekurangan vitamin D, kemungkinan akan menderita demensia. Pencegahan dapat dilakukan dengan makan makanan “gizi seimbang” (protein, vitamin, mineral), rendah lemak, tinggi serat, OR teratur, dan berhenti merokok.
Usai seminar, pihak penyelenggara memberikan fasilitas bagi seluruh peserta, yang berusia 50 th ke atas untuk melakukan skrining memori.
Ibu Enna selaku ketua WKRI cabang St. Martinus mengajak ibu-ibu bergabung dalam wadah “Wanita Katolik” untuk melakukan pelayanan-pelayanan dan kegiatan sosial bersamasama. Melakukan banyak kegiatan adalah salah satu cara agar terhindar dari resiko demensia alzheimer