Gereja Katolik seringkali dikenal dari 3 “keunggulan” pelayanannya: di bidang pendidikan, karitatif, dan kesehatan. Salah satunya, pendidikan/sekolah Katolik, yaitu suatu tempat di mana anak-anak menggali ilmu. Tidak saja ilmu pengetahuan, tetapi juga ilmu untuk hidup. Sebagai umat Katolik, semoga kita pernah/akan atau bahkan sedang menempuh pendidikan di sekolah Katolik.
Meskipun karena segala kelebihan dan keterbatasannya, masih banyak umat Katolik yang belum pernah merasakannya. Itulah fokus Bergema edisi ini. Simaklah apa kata para penulis fokus kita, bahkan ditulis juga dalam magisterial, pun hasil wawancara dengan mereka yang terkait (dengan masalah ini). Memang, sekolah hanyalah salah satu yang cukup berperan untuk meletakkan dasar dan memberi warna hidup kita. Dan semua sekolah tentunya bermaksud memberikan dasar yang baik. Mereka yang kebetulan bisa bersekolah di sekolah Katolik, seharusnya bersyukur, karena ada nilai lebih yang (semoga) juga didapatkan, yaitu pendidikan iman Katolik, yang dapat menumbuh-kembangkan iman kita.
Berbagai kegiatan di paroki kita, di antaranya: para misdinar yang baru saja menjadi juara umum Tarsisius Cup Dekanat Bandung Selatan; kegiatan WK yang mencoba menyentuh masyarakat umum lewat perayaan Hari Anak Nasional; beberapa lingkungan yang merayakan Pesta Pelindungnya; dan keseruan dari kegiatan Jambore Keluarga tingkat Keuskupan. Apa kata Mang Umar tentang Bulan Kitab Suci Nasional? Bagaimana caranya menyelesaikan kredit macet? Semua\ dapat Anda simak dalam edisi ini.
Bagaimanapun juga, ilmu apa pun yang kita dapatkan, semua akan kembali kepada kita masing-masing. Apa pun yang diajarkan di sekolah (baik sekolah Katolik atau bukan), hanyalah dasar dan alat yang disediakan. Semua akan tergantung dengan cara kita “mengunyah” dan mengimplementasikannya dalam kehidupan kita, demi kemuliaan Allah yang lebih besar. Selamat membaca. (Septhyan)