Sabtu, 11 Agustus 2018, pukul 19.30, 34 orang lektor menghadiri pertemuan bersama Rm. Willy. Pertemuan yang diselenggarakan di ruang Bina Pengharapan ini, sekaligus merupakan pembekalan untuk mengulas kembali hal-hal yang dibutuhkan oleh para lektor dalam melaksanakan tugas pelayanannya.
Pertemuan berlangsung dalam suasana santai dan penuh canda. Tak ketinggalan, kunyahan makanan ringan yang dipersiapkan Bu Enna, menemani mereka. Wejangan Rm. Willy sebagai pendamping liturgi sangat memaknai tugas dan peran lektor sebagai satuan unit penting dalam liturgi.
Rm. Willy mengatakan bahwa satu perikop (bacaan) saja dapat memuat banyak interpretasi atas dasar penghayatan dan pengalaman iman. Maka mari kita belajar mendengarkan dengan rendah hati, bahwa setiap orang mempunyai titik lemah yang dapat dibantu oleh yang lainnya, bukan untuk mengkritik atau menjatuhkan.
Lektor mempunyai tugas-tugas dalam Ekaristi. Ia membantu dalam pelayanan bersama dengan petugas lain yang mempunyai tahbisan lebih tinggi, melaksanakan tugas sekurangkurangnya pada hari-hari Minggu dan pesta, terutama dalam perayaan utama. Rm. Willy juga mengingatkan bahwa bacaan dalam liturgi tidak dapat digantikan dengan bacaan lain. Gereja Katolik sudah mempunyai struktur yang jelas dan pasti, apakah itu tahun I/II, tahun A, B, atau C. Kita juga tidak menggunakan teks. Harapannya, umat mulai belajar mendengarkan dengan sungguh, bukan membaca. Di sinilah peran lektor untuk memproklamirkan sabda sangatlah penting dan membutuhkan persiapan yang baik.
Seperti lektor, semua peran petugas liturgi termasuk umat sekalipun dalam tiap Ekaristi sangatlah penting. Semoga kita semua dapat saling mendukung dalam menciptakan suasana yang baik dan penuh penghayatan dalam Ekaristi. Ita Missa Est!