Dua puluh menit menjelang pukul 08.00, 17 Agustus 2018, upacara bendera memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-73 di halaman depan gereja St. Martinus, dimulai. Rm. Wahyu yang bertindak selaku Pembina upacara, menggunakan alba putih disertai peci hitamnya, segera memasuki lapangan upacara. Tampak pula Rm. Willy, ber-alba putih, menjadi peserta upacara. Seluruh petugasnya adalah OMK.
Tidak banyak umat yang hadir, walau pun begitu, upacara berjalan lancar. Sebelum dimulai, Bapak Sudi, seorang pensiunan TNI-AU, sempat mengarahkan peserta, bagaimana cara berbaris yang rapi, pun cara menghormat bendera yang benar. Sungguh suatu persiapan yang nampaknya kecil, tapi bermakna. Di langit, tampak sebuah drone meliput upacara itu.
Sekitar 20 menit upacara pun selesai. Umat diajak untuk masuk ke dalam gereja. Misa dengan Selebran Utama Rm. Wahyu dan Konselebran Rm. Willy dimulai. Perarakan petugas diiringi nyanyian Satu Nusa Satu Bangsa dengan dimotori koor OMK, terasa syahdu.
Dalam homilinya, Rm. Willy mengajak umat yang hadir untuk mensyukuri keberadaan kita yang berbeda kultur, ras, budaya, dan agama dapat berkumpul di satu negeri yang memberi satu ruang untuk perbedaan sekaligus memberikan makna persatuan dan kesatuan yang tidak bisa dirobek oleh siapapun. Nota Pastoral 2018 mengajak kita menjadi Gereja yang relevan dan signifikan di tengah masyarakat, menjadi terang dan garam bagi kehidupan masyarakat kita. Semoga komitmen itu merupakan ucapan syukur kita untuk mencintai Gereja. Pro Patria et Ecclesia, bagi tanah air dan Gerejaku, aku mencintai Kristus.
Sekitar pukul 09.00 Misa pun berakhir. Sambil bertepuk tangan, umat menyanyikan nyanyian penutup, Hari Merdeka.