Koor Membangun Suasana Keilahian

Acara sarasehan para penggiat koor, Selasa 11 September 2018 dibuka dengan penyampaian pesan dan kesan dari setiap perwakilan kelompok koor. Kesulitan yang mereka hadapi, sebagian besar terkait dengan masalah kehadiran anggota. Juga minimnya anggota tenor dan bas (bapak-bapak). Masalah tersebut ditanggapi oleh Bapak Rafael, sebagai seorang pengamat koor, dengan memberi masukkan bagaimana cara untuk meningkatkan kehadiran anggota. Contoh: dengan mendatangkan Romo saat latihan, ataupun dengan menyediakan hidangan yang menarik, dan masih banyak lagi.

Di puncak acara, Romo Willy menjelaskan bagaimana menjadi pelayan Ekaristi yaitu dengan melayani demi Tuhan dan untuk Kemuliaan Allah semata. Koor juga memiliki tugas untuk membangun suasana keilahian dalam Ekaristi. Ditegaskan bahwa koor tidak boleh menjadikan umat sebagai penonton saja. Mereka harus dilibatkan dalam setiap pujian. Sementara dirigen mempunyai tugas untuk membiasakan yang benar bukan membenarkan yang biasa.

Koor yang mengambil bagian dalam Ekaristi yang mulia, harus dipersiapkan dengan sungguh-sungguh. Hal-hal seperti bagian mana yang harus dinyanyikan dalam Misa hari Minggu dan Hari Raya, juga proprium dan ordinariumnya, harus diperhatikan juga. Sebagai anggota koor diharapkan dapat menjadi motivator yang dapat mendorong; inspirator dalam ide dan teladan; tutor yang mendampingi; pendoa untuk berdoa dalam nyanyian; keterbukaan, kerendahan hati, dan keterlibatan.

Topik selanjutnya ialah buah-buah Ekaristi, antara lain semakin diteguhkan, disuburkan dan dikembangkan dalam iman, persatuan sebagai Tubuh Kristus. Roh Yesus makin mendekat dan menyatu, Ekaristi menguatkan kita dan menjadikan kita pewarta damai kepada sesama. Karena itulah, memuji Tuhan harus dilakukan dengan senang hati. Itulah cara kita memuliakan Allah. Perlu diingat juga bahwa ketika sedang menyanyi, tidak ada hirarki, melainkan satu kesatuan sebagai umat Allah.

Bu Yayas sebagai koordinator koor paroki kemudian menyampaikan beberapa himbauan untuk para koordinator koor lingkungan diantaranya: 1. Daftar nyanyian diserahkan paling lambat hari Selasa; 2. Nyanyian yang sudah diserahkan jangan diubah; 3. Pilihan nyanyian harus sesuai dengan tema liturgis. Vesper tetap digunakan, hanya pada Sabtu minggu pertama; 4. Kelompok koor yang berhalangan hadir diharapkan melapor kepada koordinator; 5. Dirigen sebaiknya berkoordinasi dengan Romo untuk ordinarium yang akan dinyanyikan; 6. Sebaiknya dalam kelompok koor ada seorang yang ditugaskan memberi kode kepada dirigen. Ia bertugas untuk memberi kode kapan waktunya selesai menyanyikan nyanyian, terutama pada saat persembahan dan komuni. Maksudnya, agar nyanyian tidak menjadi terlalu panjang sehingga Romo harus menunggu atau terlalu pendek sehingga ada waktu yang “kosong.” (Rosalia/pemazmur)

Baptisan:
Baptisan balita diadakan per 2 minggu sekali, baptisan dewasa per 1 tahun sekali.

Formulir dapat diunduh melalui tautan berikut:


Pernikahan:

Sakramen pernikahan dapat diadakan pada hari Sabtu atau Minggu. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Perminyakan:
Sakramen perminyakan sesuai dengan janji. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Data Wilayah

Baru pindah rumah dan tidak tahu masuk ke wilayah mana dan harus menghubungi siapa?

Jangan panik! Mang Umar ada solusinya! Silahkan kamu cek link ini untuk mencari data wilayah di paroki St. Martinus

Jadwal Pelayanan Sekretariat

Senin, Rabu, Kamis, Jumat: 07.30 – 12.00 & 16.40 – 19.00
Selasa, Sabtu: 07.30 – 12.00
Hari Minggu dan hari libur tutup

Alamat Sekretariat
Komplek Kopo Permai Blok H No. 4
Telp. 022-540-4263
Whatsapp +62 822-6055-3066

Jadwal Misa

Misa Harian
Senin – Sabtu di gereja pukul 06.00. Misa di Pastoran sementara waktu ditiadakan.

Minggu:
• 06.00
• 08.00
• 10.00

Sabtu:
• 18.00

COPYRIGHT © 2015 BERGEMA BY TIM KOMSOS ST. MARTINUS.