Setiap orang tentu merindukan hadirnya sahabat. Susah kiranya kalau kita harus di rumah sendirian. Orang memang membutuhkan teman dan sahabat. Pergi bersama teman tentu lebih menyenangkan daripada pergi sendirian, apalagi jauh. Memang orang terkadang suka atau ingin sendirian. Tetapi hal itu boleh disebut suasana khusus, misalnya orang sedang retret atau merenungkan sesuatu sendirian. Umumnya, orang ‘kan lebih bahagia kalau mempunyai teman bicara, ngobrol, berdiskusi, atau ber-sharing.
Begitu juga OMK. OMK sebagai identitas diri membutuhkan komunitas untuk bertemu, berkumpul, ngobrol, untuk saling meneguhkan. Komunitas adalah kumpulan atau persekutuan orang-orang yang mempunyai arah dan gerak hidup yang selaras atau sama. Hal ini menunjuk pada pengalaman kita bahwa manusia itu adalah makhluk sosial yang tidak mungkin hidup tanpa orang lain. Setiap orang membutuhkan komunitas, lingkungan, atau kehidupan bersama.
Manusia ada karena komunitasnya. Keberadaannya diakui ada dalam sebuah komunitas. Demikianlah komunitas menjadi tempat kita hidup, tumbuh, dan berkembang. Komunitas merupakan lingkungan kehidupan yang kita rindukan, kita impikan, dan kita perjuangkan.
Ada 2 hal yang penting dalam menciptakan komunitas yang baik, yaitu relasi antar pribadi dan kerjasama yang terjadi. Relasi pribadi menjadi penting dalam sebuah komunitas. Kedekatan dan pengenalan diri satu sama lain menentukan kualitas relasi komunitas. Ada keterbukaan dan kepercayaan yang terbangun. Relasi antar pribadi yang baik tentu akan mendukung kerjasama yang terjadi dalam komunitas. Ada kerja tim yang kuat sehingga mampu mencapai tujuan dengan baik.
Semangat hidup Gereja Perdana menjadi contoh yang meneguhkan bagi semangat hidup komunitas OMK. Semangat sehati sejiwa menjadi arah hidup Gereja Perdana (Kis. 2: 42- 47). Mereka berkumpul untuk memecahkan roti (di rumah masing-masing secara bergilir) dan berdoa, tetap bersatu, peduli satu sama lain, saling berbagi, makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah, disukai semua orang, dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Orang Muda Katolik ditantang untuk membangun sebuah komunitas sehati dan sejiwa seperti Gereja Perdana. Tidak ada lagi pengkotak-kotakkan kelompok pelayanan dan suku. Saya misdinar, saya lektor, saya Batak, saya China, saya Jawa, dll. Kita adalah satu OMK, Orang… Muda (13-35 tahun dan belum menikah)… Katolik… masa kini dan masa depan Gereja. Ada kesatuan hati, rasa, dan pikir untuk bergerak bersama. Semangat sehati sejiwa menjadi kekuatan relasi dengan sesama dan Tuhan. Ada gerak batin untuk membangun komunitas sebagai komunio. Komunitas yang hidup, saling meneguhkan, dan menjadi berkat bagi sesama. (MoWah)
