Di zaman yang serba instan, semua orang dituntut untuk bergerak cepat dan tepat. Tak sedikit orang menjadi frustasi karena cepatnya ritme hidup saat ini. Tak sedikit pula orang yang kemudian terpuruk karena tak mampu mengikuti perubahan yang ada. Setiap zaman, setiap generasi, menuntut kemampuan diri untuk dapat masuk dan beradaptasi dengannya. Namun, apakah itu mudah? Orang akan cenderung sulit mengubah diri jika telah berada di zona nyaman. Merasa nyaman dengan apa yang sudah menjadi kebiasaan dan amat sulit untuk memulai hal baru demi suatu perubahan. Perubahan itu penting, perubahan itu keharusan.
Perubahan inilah yang didengungkan di Sekolah Talenta. Maka, pada tanggal 22-24 November 2018, Sekolah Talenta mengadakan retret bagi pendidik dan tenaga kependidikan. ‘Berubah dengan mengubah pikiran’ menjadi tema retret kali ini. Didampingi oleh 3 frater OSC (Fr. Farid, Fr. Fandi, Fr. Reno) dan Pak Djefri. Keluarga Sekolah Talenta diajak untuk melihat betapa perubahan itu penting. Mereka semua dituntut untuk mau mengikuti setiap perkembangan dengan tetap memegang aturan- aturan yang ada. Diingatkan bahwa perubahan itu tidak akan mungkin terjadi jika masing-masing tidak mau mengubah pola pikir. Pola pikir akan menentukan perubahan yang akan terjadi. Harapannya adalah buah dari retret itu dapat diaplikasikan dengan baik.
Pertanyaan- nya adalah, “Mau berubah atau kalah?” Kita mau berubah untuk menghadapi perubahan atau dikalahkan oleh perubahan. Pendidik harus mau lebih maju, maju dan maju untuk dan demi anak-anak didik semua. (Mr. Eka/Talenta)