Ada sebuah pandangan salah kaprah yang lantas menjadi kiblat umum di masyarakat Indonesia, khususnya soal “Asuransi”. Banyak yang menganggap bahwa kita baru akan butuh asuransi saat kita sudah mulai sakit-sakitan, sudah masuk usia 50-an, sudah tidak bekerja lagi, atau sudah masuk masa pensiun. Intinya, masyarakat beranggapan bahwa asuransi adalah instrumen proteksi di kala usia senja.
Tahukah Anda, bahwa pemikiran seperti itulah yang membuat masyarakat kita tidak pernah benar-benar merasakan manfaat maksimal dari asuransi. Bahkan kecenderungan hubungan masyarakat dengan asuransi sebagian besar berakhir buruk/jelek. Yang akhirnya membuat stigma / cap jelek masyarakat bahwa asuransi adalah sebuah produk “tipu-tipu” yang tidak bermanfaat. Lah kok bisa ?
Asuransi adalah salah satu produk perencanaan keuangan yang mana berfokus pada penilaian tingkat resiko dan pemberian manfaat perlindungan/ proteksi. Nah karena pertama-tama, asuransi terlebih dahulu menilai tingkat resiko Anda, maka ketika Anda yang sudah berusia 50Th-an baru ingin membuat asuransi, maka hampir pasti kategori resiko Anda masuk dalam kategori “beresiko tinggi”. Maka ketika seorang agen asuransi membuatkan ilustrasi manfaat yang Anda inginkan dengan uang premi bulanan yang sudah Anda tentukan, Anda akan melihat manfaat yang sangat kecil secara jumlah. Padahal mungkin uang premi yang Anda setorkan dirasa sudah cukup besar. Dan Anda akan menggerutu sambil bilang, “Wah rugi ya buat asuransi !!”
Tahukah Anda, bahwa usia produktif (antara umur 25Th – 40Than) adalah usia yang justru seharusnya sadar akan pentingnya membuat sebuah proteksi asuransi. Mengapa? Karena saat usia produktif, secara umum kondisi kesehatan kita masih baik, kita juga memiliki penghasilan pribadi (sudah mandiri secara finansial), dan secara kategori resiko kita berada di level “rendah-sedang”. Sehingga apabila Anda membuat asuransi di usia tersebut, maka dengan uang premi yang jauh lebih ringan, Anda akan mendapatkan manfaat jauh lebih maksimal dan jauh lebih besar nilai pertanggungannya. Keuntungan buat asuransi di usia produktif adalah, saat Anda memasuki usia non-produktif, Anda tidak perlu lagi khawatir jika tiba-tiba Anda terdiagnosa penyakit kritis dengan biaya yang mahal karena sudah ada perlindungan asuransi yang maksimal.
Semoga dapat membantu Anda untuk yakin dalam membuat proteksi asuransi sejak masih usia produktif. (Reners/St. Alexandra)