Kehangatan “Pesta Emas” Imamat Rm. Liem masih kental terasa, ketika Rabu malam, 5 Desember 2018, ulang tahun imamat Rm. Willy yang ke-6 disyukuri bersama di Domus Martini, Kopo Permai H-4. Tentunya semua yang hadir berharap, agar suatu hari nanti, Rm. Willy pun dapat merayakan pesta emas imamatnya, walau sangat kecil kemungkinan mereka yang berharap itu, masih dapat ikut merayakannya, 44 tahun lagi euy!
Lima menit menjelang pukul 19.00, Rm. Wahyu membuka perhelatan malam itu. Sengaja berbahasa Jawa, seolah ngeledek Sang Empunya Acara, yang rasanya tidak mengerti bahasa ibunya. Itulah salah satu bentuk kedekatan mereka berdua… Beliau meminta Rm. Siswa untuk mendoakan Rm. Willy. Ikut bergabung juga, Rm. Gandhi yang kebetulan sedang berada di Bandung.
Tak lama, MoWil didaulat untuk menyalakan sendiri lilin ulang tahun imamatnya, untuk kemudian ditiup sendiri juga. Sementara yang hadir mengiringinya dengan nyanyian Happy Priest Day. Santap malam pun dimulai. Mereka yang hadir: imam, para pengurus DPP, pekarya, dan umat larut dalam kebersamaan. Semua makanan disiapkan bersama-sama untuk dinikmati bersama.
Kehadiran Romo Paroki 212, Fransiskus Xaverius – Dayeuh Kolot, Rm. Maman, dan Rm. “Eyang” Sahid yang menyusul naik ke ruang makan, melengkapi acara syukuran malam itu. Hampir pukul 20.00, ketika syukuran berakhir. Sebagian peserta pulang ke rumahnya masing- masing, sementara pengurus DPPH dan bidang KOMSOS melanjutkan acara dengan rapatnya masing-masing. Proficiat atas ulang tahun imamatmu yang ke-6, Mo…Selamat melanjutkan perjalanan sebagai seorang imam-Nya yang setia, sampai akhir hidupmu. (Cynthia/Red.)