Saat ini perubahan gaya hidup, perilaku, dan lingkungan telah menyebabkan meningkatnya angka kejadian obesitas. Hal ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya Sindrom Metabolik.
Sindrom metabolik adalah kumpulan kelainan metabolisme lemak dan karbohidrat yang berhubungan dengan meningkatnya resiko kejadian penyakit gula (diabetes mellitus) dan penyakit jantung (kardiovaskuler).
Adapun istilah sindrom metabolik digunakan untuk menggambarkan kombinasi dari sejumlah kondisi yaitu tekanan darah tinggi (hipertensi), kadar gula darah tinggi (hiperglikemia), kadar kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia), dan kegemukan (obesitas) yang dialami secara bersamaan. Kondisi ini dapat menjadi faktor resiko untuk mengalami penyakit yang lebih serius seperti serangan jantung dan stroke.
Meskipun sebagian besar sindrom ini tidak menunjukkan gejala yang spesifik, ada beberapa tanda klinis yang harus diwaspadai: lingkar pinggang lebih dari 80 cm (wanita) atau 90 cm (pria); tekanan darah senantiasa berkisar di 140/90 mmHg atau lebih, kadar kolesterol baik (HDL) kurang dari 40 mg/dL (pria) atau kurang dari 50 mg/dL (wanita); kadar trigliserida yang lebih dari 150 mg/dL; kadar gula darah puasa lebih dari 100 mg/dL.
Sebaiknya jika seseorang memiliki tanda-tanda di atas, segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Adapun faktor resiko untuk terjadinya sindrom metabolik ini adalah:
- Usia: resiko meningkat dengan bertambahnya usia.
- Komplikasi diabetes: jika pernah mengalami diabetes pada masa kehamilan atau memiliki riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2.
- Penyakit lain: sindrom ovarium polikistik.
Diagnosa paling mudah ditegakkan dengan melihat ukuran lingkar pinggang yang melebihi batas normal. Dibutuhkan juga serangkaian pemeriksaan yang umumnya meliputi pengukuran tekanan darah, berat badan, serta pemeriksaan darah guna mendeteksi kadar gula darah sekaligus kadar lemak darah.
Terdapat beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk menangani sekaligus mencegah sindrom metabolik ini. Langkah-langkah tersebut meliputi: rutin berolah raga; menurunkan berat badan hingga mencapai berat badan ideal; berhenti merokok dan minum minuman beralkohol; menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang.
Bila dengan cara-cara tersebut kondisi penderita tidak mengalami perubahan, maka dokter umumnya akan memberikan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol. (dr. Patricia – dari berbagai sumber)