Hari pertama bulan January 2019 sudah 1/4-nya dijalani, ketika misa syukur atas awal tahun dimulai. Tepat pukul 18.00, Rm. Wahyu mulai memimpin ekaristi syukur itu.
Dalam homilinya, Romo Wahyu mengatakan bahwa tanggal 1 January selain menjadi hari pertama di setiap tahunnya, juga merupakan hari Santa Perawan Maria Bunda Allah. Lewat H.R. Santa Perawwan Maria Bunda Allah yang dirayakan sejak tahun 1931 (Paus Pius XI), Gereja menegaskan bahwa kita tidak pernah berjalan sendirian. Ada Maria, Bunda Yesus dan Bunda kita semua yang senantiasa menemani perjalanan kita.
Tak hanya hari Santa Perawan Maria Bunda Allah, tanggal 1 Januari juga hari perdamaian. Beliau mengajak kita semua untuk memulai tahun baru 2019 ini dengan berdamai dengan sesama, agar kehidupan menjadi sukacita dan berkat bagi semua orang.
Tahun baru selalu memunculkan cita-cita dan komitmen baru untuk dilakukan agar selama tahun 2019 ini diberikan kebahagiaan. Damailah yang merupakan keinginan manusia. Damai yang dimaksud ialah damai yang sejati yaitu Yesus Kristus yang turun ke dunia. Bunda Maria merupakan jembatan antara Allah dan umat untuk memberikan damai sejati yang diinginkan seluruh manusia.
Romo Wahyu juga mengajak umat untuk menjadi duta damai bagi dunia, niscaya keinginan kita akan terwujud dan terlaksana. Semoga kata-kata kita menjadi keselamatan bagi banyak orang. Mari berjalan bersama Bunda Maria, dan serahkan semua doa-doa kita ke hadapan Tuhan bersama Bunda Maria. Selamat tahun baru 2019. Tuhan memberkati.