Syalom aleikhem.
Hari Minggu itu hari ibadah bagi orang Katolik. Fakta ini tak tersangkal. Hari Minggu itu hari Tuhan, hari untuk menyembah Tuhan secara istimewa dalam perayaan yang diperintahkan langsung Tuhan Yesus, yaitu Perayaan Ekaristi alias Kurban Misa.
Sejak kapan umat Katolik merayakan ibadah utama pada hari Minggu? Ternyata sejak zaman Para Rasul. Artinya, ibadah utama hari Minggu sudah dirayakan selama kurang lebih 2.000 tahun. Apakah sejak semula Para Rasul beribadah pada hari Minggu? Rupanya tidak demikian. Perlu kita pahami bahwa Para Rasul itu semuanya orang Yahudi, baik orang berbangsa Yahudi maupun orang beragama Yahudi. Rangkap.
Itu mengapa pada awal-awal Kekristenan, Para Rasul beribadah (juga) ke Bait Allah di Yerusalem (lihat Kis. 3:1). Sebagai orang Yahudi, mereka pun beribadah utama pada hari Sabat. Itu hal lumrah bagi orang Yahudi. Yesus dari Nasaret semasa hidup-Nya juga melaksanakan ibadah utama pada hari Sabat. Luk. 4:16 berkisah tentang itu, “Ia [Yesus] datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat.” Rumah ibadat orang Yahudi disebut Sinagoga.
Bisa dipastikan, murid-murid-Nya, yaitu Para Rasul, mengikuti teladan Sang Guru. Mereka pastilah rajin hadir di Sinagoga pada hari Sabat. By the way, hari Sabat itu hari apa dalam hitungan kalender zaman now? Hari Sabat itu hari Sabtu, yaitu hari ketujuh dalam pekan. Itu berarti Para Rasul beribadah utama pada hari Sabtu. Salah satu buktinya ada di Kis. 13:14, “Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ.” “Mereka” itu Rasul Paulus dkk.
Lalu, mengapa kita sekarang beribadah utama pada hari Minggu? Mengapa bergeser harinya? Di situlah kita harus paham tentang Tradisi Suci. Kebiasaan beribadah utama yang bergeser menjadi hari Minggu sudah dimulai oleh Para Rasul.
Pergeseran hari itu bagian dari Tradisi Suci yang disampaikan oleh Para Rasul. Jejakjejaknya dapat kita lihat di Alkitab. Perhatikan Kis. 20:7, “Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudarasaudara seiman di situ.” Yang semula hari Sabat berubah menjadi hari pertama dalam pekan. Hari pertama itu ya hari Minggu.
Tentu saja, perintah pergeseran hari dari Sabtu ke Minggu tak tercantum dalam Alkitab. Tak ada komando semacam itu, baik langsung oleh Tuhan Yesus maupun oleh Para Rasul. Lalu, mengapa kita melakukannya? Sebab, itulah Tradisi Suci, yaitu ajaran sejak semula yang kita terima dari Para Rasul Tuhan.