Semangat Martyria, itulah teladan St. Priscilla, pelindung lingkungan yang selalu dikenang pada hari pesta namanya. Perayaan ekaristi syukur umat lingkungan St. Priscilla dipersembahkan pada Rabu, 16 January 2019, pukul 19.00. Hadir juga perwakilan pengurus setiap lingkungan di wilayah Nazareth. Ekaristi ini di pimpin oleh R.D. F.X. Wahyu Tri Wibowo.
Dalam homilinya, Romo Wahyu menyampaikan 5 karisma gereja dalam tugas pelayanan yang meliputi: 1) Liturgia: Peribadatan yang menguduskan; 2) Kerygma: Mengembangkan pewartaan kabar gembira; 3) Koinonia: Menghadirkan dan membangun persekutuan; 4) Diakonia: Memajukan karya cinta kasih/pelayanan; 5) Martyria: Memberi kesaksian sebagai murid-murid Tuhan Yesus Kristus.
Semangat Martyria, dimana darah para martir menjadi pondasi gereja untuk bertumbuh. Maka, sepanjang tahun 2000 tahun gereja Katolik tetap bertahan, bahkan selalu bertumbuh. Meskipun di belahan bumi Eropa gereja semakin ditinggalkan, berubah menjadi monumen, namun di tanah Asia sungguh luar biasa Gereja tetap bertumbuh.
St. Priscilla memberikan rumahnya di Via Salaria untuk digunakan oleh Santo Petrus sebagai pusat karya umat di lingkungan, untuk selalu membukakan pintu bagi kegiatan lingkungan.
Bacaan injil malam itu berkisah tentang perjumpaan mertua Petrus dengan Yesus, dan karena keyakinannya, diberikan kesembuhan. Semoga setiap umat memiliki pikiran yang sehat dan tenang serta keyakinan yang teguh, agar menjadi dasar semangat iman dan pelayanan. Dalam ekaristi tersebut juga didoakan 3 pasutri yang merayakan ulang tahun pernikahannya.
Usai misa, dengan semangat 5 roti dan 2 ikan, umat berpartisipasi menyediakan berbagai makanan sebagai ungkapan syukur. Makanan ini disantap bersama dan berkelimpahan.