Seluk Beluk Misa Bagian 27 – Part 2
Apakah umat boleh menerima komuni lebih dari satu kali dalam sehari? Dalam kitab hukum Kanonik (KHK) 917 disebutkan: jemaat yang memang sudah berhak menerima komuni diperkenankan menerima komuni dua kali dalam satu hari. Dengan catatan harus menghadiri misa-misa itu secara penuh. Artinya mengikuti mulai dari ritus pembuka hingga ritus penutup.
Masih perlukah puasa ekaristi? Kini kebiasaan tidak makan-minum (puasa/pantang) sebelum menerima komuni sudah hampir dilupakan. Puasa yang dimaksud adalah puasa makanan dan minuman, terkecuali obat-obatan. Puasa ekaristi ini tidak dihitung satu jam dari awal misa, melainkan sekurang-kurangnya satu jam dari sebelum komuni (KHK 919). Kebiasaan puasa satu jam sebelum komuni masih dianjurkan untuk dilakukan.
Sebaiknya apa yang umat lakukan sesudah menyantap Tubuh Kristus (menerima Komuni)? Selama ini umat sudah mengerti bahwa sesudah menerima Komuni, yang dilakukan adalah berdoa. Dalam Pedoman Umum Misale Romawi (PUMR) 88 disebutkan: “…. sebaiknya imam dan umat beriman berdoa sejenak dalam keheningan. Dapat juga dilagukan madah syukur atau nyanyian pujian, atau didoakan mazmur, oleh seluruh jemaat.”
Ada tiga kegiatan yang dianjurkan sesudah menyantap Tubuh Kristus: berdoa pribadi; bermadah syukur atau menyanyi pujian secara bersama; Doa sesudah Komuni yang dibawakan imam (PUMR 89).
Berdoa pribadi sudah menjadi kebiasaan umat. Sebelum berdoa, sebaiknya umat mengambil posisi batin hening, karena telah mengalami persatuan dengan Kristus. Sebaiknya apa yang kita doakan sesudah menerima Komuni? Kita bersyukur atas cinta Kristus yang telah mengurbankan diri-Nya bagi kita. Kita mensyukuri persatuan dan menyampaikan permohonan yang berkaitan dengan makna persatuan dengan Kristus. Sebagai contoh, kita mohon agar hidup kita dapat semakin serupa dengan Kristus yang dapat membawa damai bagi sesama. Tak perlu lagi memohon yang kurang relevan, misalnya mohon kesuksesan bisnis atau kekayaan material.
Selesai membagi Komuni, imam lalu membersihkan bejana-bejana suci (sibori) sambil berdoa pribadi, “Ya Tuhan, semoga anugerah-Mu yang tadi kami sambut sungguh meresap ke dalam hati dan memulihkan kekuatan iman kami.” Isi doa ini senada dengan Doa Sesudah Komuni yang akan dipanjatkan imam. Doa Sesudah Komuni menyempurnakan permohonan umat Allah, dan sekaligus menutup seluruh ritus Komuni. Saat itu imam mohon agar misteri yang sudah dirayakan menghasilkan buah (PUMR 89).