Itulah tema yang dipilih dalam Adorasi yang diselenggarakan pada tanggal 25 Februari 2019 pukul 18.30 di ruang Malkisedek, gereja St.Martinus. Tema itu dipilih sebagai ungkapan syukur atas berkat yang mereka terima selama tahun 2018.
Apa sih Adorasi itu? Adorasi berasal dari bahasa latin, Adoratio, yang berarti penyembahan. Dalam Adorasi kita menyembah Tuhan Yesus sendiri yang hadir dalam rupa Sakramen Maha Kudus. Kita mengimani bahwa Sakramen Maha Kudus adalah Tuhan Yesus sendiri.
Adorasi dihadiri oleh wilayah 2 distrik 1 KTM Bandung dan beberapa teman lingkungan paroki St. Martinus. Acara diawali dengan lagu-lagu pujian dilanjutkan dengan renungan yang disampaikan oleh Romo Hilman. Romo mengajak kita untuk senantiasa bersyukur dalam hidup dan melakukan pantang, puasa, dan doa. Mengikuti Ekaristi dan menyambut komuni adalah bentuk rasa syukur yang wajib dilakukan sebagai seorang Katolik.
Selesai renungan Adorasi pun dimulai, diisi dengan doa dan lagu-lagu yang membawa umat merasakan kehadiran dan kasih Yesus, mulai dari perarakan Sakramen Mahakudus sampai penyembahan. Di akhir Adorasi, Romo berkeliling memberikan berkat satu per satu pada umat yang hadir. Umat begitu khusyuk sujud menyembah, menerima berkat dari Yesus melalui Romo. Air mata haru dan sukacita karena merasakan kasih Yesus mewarnai suasana malam itu.
Di akhir sesi, seorang umat memberikan kesaksian atas jamahan yang ia terima. Terima kasih Yesus, Engkau Allah yang ajaib. Semoga sukacita dan kasih yang dirasakan selama adorasi terus berbuah dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sampai jumpa di Adorasi berikutnya di bulan Juli 2019. KTM menginjil berbagi sukacita.