Sabtu, 9 Maret 2019, sekitar pukul 14.30, rombongan tamu yang ditunggu akhirnya datang juga. Mereka bertiga: Bapak Lukas, Mas Tinus, dan MoNa… Kedua saudara itu, sengaja mengantar MoNa untuk menjadi imam “penghuni” kelima di Pastoran, Kopo Permai Blok H 4.
Siapa MoNa? Beliau adalah RD. Letda Sus. Paulus Nasib Suroto, seorang Romo yang sekaligus anggota militer setelah RD. Yos Bintoro. Tahbisan beliau baru berusia 3 tahun, dan kini ditugaskan oleh Mabes TNI untuk berkarya di Lanud Sulaiman. Pertama kalinya Lanud Sulaiman mendapat seorang Imam, sungguh menyejarah! Walaupun demikian, Mo Nasib atau MoNa – begitu beliau minta dipanggil – akan tinggal dan bergabung dengan para imam yang ada di Pastoran St. Martinus.
Acara penyambutan dibuka dengan doa yang dipimpin oleh Pak Andreas. Kata sambutan disampaikan oleh Pak Handy, sebagai wakil DPP, yang menyampaikan ucapan selamat datang, sekaligus memperkenalkan mereka yang hadir siang itu.
Mas Tinus, yang pernah bertugas di Lanud Sulaiman, mewakili subdis bintal, menceritakan “sejarah” seorang MoNa menjadi Romo tentara. Mas Tinus menitipkan agar beliau, yang seorang asset negara dan asset Gereja, bisa dijaga, diarahkan, dan dibimbing.
Sang Terantar selanjutnya memperkenalkan diri. Perkenalan yang segar dan mengundang tawa. Rodho mbanyol yak’e! Beliau bercerita asal muasal panggilannya, yang tadinya seorang tukang baso, menjadi Imam, dan akhirnya Imam yang tentara.
Sambutan terakhir disampaikan oleh MoWah yang menyampaikan selamat datang dan mengajak MoNa untuk berproses bersama di Martinus. Semua jadwal akan disesuaikan dengan jadwal tugas utama MoNa sebagai seorang tentara.
Pak Andreas kembali menutup penyambutan resmi itu dengan doa. Aneka camilan pun disajikan, MoNa dibawa menuju ke kamarnya. Barang-barangnya dibantu diturunkan, biarlah beliau menatanya sendiri. Selamat datang dan selamat bergabung untuk Rm. Nasib, semoga krasan ya Mo…