Batu empedu (ada 2 jenis: batu kolesterol dan batu pigmen) adalah batuan kecil yang berasal dari kolesterol dan terbentuk dalam saluran empedu. Penyakit yang sering terjadi ini biasanya dijumpai pada orang tua, wanita, dan orang yang overweight (berat badan/BB berlebih). Wanita lebih mudah menderita penyakit ini karena hormon estrogen yang dimiliki wanita dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam empedu sekaligus menurunkan kontraksi kandung empedu untuk mengosongkan empedu.
Sebagian besar kasus batu empedu tidak menunjukkan gejala yang khas. Saat ukuran batu empedu cukup besar, sehingga menyumbat saluran empedu ataupun saluran pencernaan lainnya, barulah timbul gejala berupa: nyeri mendadak dan terus- menerus pada perut kanan atas, perut tengah, dan di bawah tulang dada; nyeri terasa di bahu kanan; demam; BAB seperti dempul, berwarna putih atau pucat; mual dan muntah. Gejala nyeri biasanya timbul jika penderita mengkonsumsi makanan dengan kadar lemak yang tinggi.
Ada beberapa penyebab batu empedu a.l. karena kandung empedu: berisi kolesterol yang berlebihan; mengandung bilirubin yang berlebihan; tidak dapat kosong dengan sempurna.
Adapun faktor resiko untuk menderita penyakit batu empedu adalah: Female (wanita); Forty (biasanya berusia di atas 40 tahun); Fat (kelebihan BB/overweight); Fertil (wanita yang sedang hamil); memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit tersebut; menderita penyakit diabetes, pengerasan hati (sirosis); konsumsi obat penurun kolesterol, obat yang mengandung estrogen atau antibiotik tertentu; kurang berolah-raga.
Batu empedu yang tidak bergejala tidaklah perlu diterapi tetapi membutuhkan pengawasan yang ketat. Namun jika penderita memiliki riwayat penyakit diabetes ataupun sirosis hati maka dokter akan menganjurkan untuk dilakukan pengobatan terhadap batu empedu tersebut. Beberapa pengobatan untuk mengurangi gejala batu empedu adalah:
- obat asam empedu yang mengandung beberapa bahan kimia tertentu seperti ursodiol atau chenodiol yang mampu melarutkan batu empedu. Diberikan jika gejala tidak terlalu parah dan kristal yang terbentuk dalam kandung empedu belum begitu besar.
- SuntikanMTBE(MetilTersierButilEter)untukmelarutkanbatuempedu.
- ERCP (Endoscopy Retrograde Cholangio Pancreatography), bertujuan untuk menghilangkan batu empedu tanpa mengangkat kandung empedu.
- ESWL (Extracorporal Shock Wave Lithotrips). Terapi tanpa operasi ini efektif jika batu berdiameter kurang dari 2 cm.
- Operasi, dilakukan jika batu empedu terus terbentuk kembali. Yang paling sering dilakukan adalah pengangkatan kandung empedu (kolesistektomi). Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya batu empedu a.l: jangan menunda makan; turunkan BB secara perlahan sampai tercapai BB ideal; konsumsi makanan sehat dan kaya akan serat seperti sayur dan buah-buahan; hindari makanan yang berlemak atau memiliki kadar kolesterol yang tinggi; teratur berolah-raga.