Hari Raya Paskah Kebangkitan Tuhan (Minggu, 21 April 2019)
BcE. Kis. 10: 34a. 37 – 43; Kol. 3: 1 – 4 atau Kor. 5: 6b – 8; Yoh. 20: 1 – 9.
Perasaan negatif seperti kesedihan yang mendalam, bisa menyebabkan seseorang tidak mampu melihat suatu persoalan di depan mata secara jernih. Situasi seperti itulah yang dirasakan oleh Maria Magdalena dalam
bacaan Injil hari raya Paskah ini. Ia hopeless, macet logika, bahkan tertutup mata hatinya. Buktinya? ia tak mampu mengenali para malaikat, bahkan Yesus sendiri yang ada di hadapannya. Perasaan sedih yang mendalam menjadikannya lupa akan janji Kristus semasa hidup bahwa: Ia akan bangkit pada hari ketiga.
Hari ini kita merayakan Hari Paskah, Hari Kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus. Kebangkitan Kristus menjadi sangat istimewa bagi kita umat Kristiani, karena kebangkitan Kristus itulah yang menjadi dasar iman bagi kita untuk percaya kepada-Nya, “Jika Kristus tidak bangkit, maka sia-sialah iman kita”.
Kebangkitan Kristus yang kita imani, hendaknya berdampak positif bagi kehidupan kita. Seperti Maria Magdalena yang mengalami perubahan hidup setelah berjumpa dengan Kristus yang bangkit, kita pun hendaknya demikian. Kita diharapkan menjadi manusia baru, berarti meninggalkan cara hidup yang lama, terutama dalam tutur kata dan perbuatan/tingkah laku kita. Karena hanya dengan cara demikian, kita membuktikan bahwa kebangkitan Kristus sungguh berdampak bagi hidup dan keselamatan kita. Semoga!