Minggu Paskah ke-4 (Minggu, 12 Mei 2019)
BcE Kis. 13: 14. 43-52; Why. 7: 9.14b-17; Yoh. 10: 27-30
Pada hari Minggu Paskah ke-4 ini, bacaan pertama mengisahkan keberhasilan dan tantangan yang dihadapi oleh St. Paulus dan St. Barnabas dalam melaksanakan karya pewartaan yang terjadi di Anthiokia. Melalui pengajarannya, mereka berhasil memikat
hati orang banyak, sehingga hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah (bdk. Kis. 13: 43-44).
Di tengah-tengah keberhasilan itu, St. Paulus dan St. Barnabas harus berhadapan dengan tantangan yang datang dari orang-orang Yahudi. Mereka merasa iri atas keberhasilan St. Paulus dan St. Barnabas, lalu mereka membantah semua ajaran yang disampaikan oleh kedua rasul ini. Tidak hanya itu, mereka juga melakukan penganiayaan terhadap St. Paulus dan St. Barnabas.
Meskipun berhadapan dengan tantangan yang sangat berat, St. Paulus dan St. Barnabas tidak patah semangat. Sebaliknya mereka dengan berapi-api menjelaskan kebenaran firman Tuhan yang semestinya dipahami oleh orang-orang Yahudi. Menyaksikan keberanian St. Paulus dan St. Barnabas dalam menyampaikan kebenaran firman Tuhan, orang banyak semakin percaya kepada Allah (bdk. Kis. 13: 46-48).
Pengalaman kedua rasul ini diharapkan menjadi inspirasi yang baik bagi kita untuk melaksanakan karya pewartaan. Keberhasilan yang pernah mereka capai kita jadikan sebagai cita-cita yang harus diperjuangkan terus menerus dalam karya pewartaan. Sedangkan tantangan yang pernah mereka hadapi, diharapkan mampu memotivasi kita untuk tetap berkomitmen melaksanakan karya pewartaan. Semoga melalui karya pewartaan yang kita lakukan, semakin banyak orang yang mau mendengarkan firman Tuhan, mengikuti, dan percaya kepada-Nya, dengan suatu keyakinan bahwa di dalam penggembalaan-Nya, pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya, melainkan akan memperoleh hidup yang kekal (bdk. Yoh. 10: 27-28).