O Redemptor, sume carmen temet concinentium -O Redeemer, hear the anthem which your gathered people sing
Selasa, 16 April 2019, pukul 17.00, di Katedral dipersembahkan Misa special. Itulah Misa Krisma, yang dihadiri oleh +/- 105 orang Imam (termasuk ke-5 orang Imam yang bertugas di St. Martinus), 6 orang diakon, dan 2 orang Uskup, tak terhitung frater dan suster. Umat dari seantero keuskupan sudah mulai hadir di Katedral sejak pukul 15.00.
Yang menjadi khas dalam Misa Krisma adalah adanya pemberkatan minyak Krisma (Oleum ad Sanctum Chrisma), katekumen (Oleum Cathecumenorum), dan pengurapan orang sakit (Oleum Infirmorum). Minyak kemudian dibagikan kepada paroki-paroki di Keuskupan untuk digunakan selama 1 tahun. Ciri khas lain adalah adanya pembaharuan janji imamat para Imam. Di Keuskupan Bandung, Misa ini biasanya dipersembahkan pada Rabu sore sebelum Kamis Putih. Namun karena Rabu, 17 April bertepatan dengan Pemilu, maka misa Krisma digeser ke tanggal 16 April.
Tahun ini, petugas liturgi dipercayakan kepada Dekanat Bandung Selatan. Special juga, Komsos Keuskupan Bandung melakukan live streaming misa Krisma di YouTube. Mgr. Antonius memimpin Misa ditemani oleh Mgr. Hubertus Leteng, Uskup Emeritus Ruteng; RP. Yosef Souw, OSC yang tahun ini merayakan 50 tahun imamatnya; RD. Wirasmohadi, RP. Yohanes Harry Poenomo Noll, OSC, dan RP Christianus Kristianto OSC yang merayakan 25 tahun imamat.
Dalam homilinya, Mgr. Anton mengatakan bahwa setiap orang dipanggil kepada kekudusan. Beliau mengajak kita untuk senantiasa mencari dan menjaga kekudusan diri lewat kegiatan sehari-hari, sebagaimana Yesus yang kudus. Imam dipanggil bukan saja untuk hidup kudus tetapi juga untuk menguduskan umat yang diwujudkan dalam pelayanan liturgis dan upacara Sakramen, juga dalam karya pastoral dan sosial yang memulihkan martabat manusia.
Hampir pukul 19.00 ketika Misa berakhir. Semua umat yang hadir diajak untuk menikmati santap malam bersama.