Saya tiba di komunitas ALMA pada Rabu 17 April di saat hujan turun begitu deras. Hal pertama yang menjadi kesan saya adalah hangat. Saya disambut dengan begitu baik oleh Sr. Maria, ALMA. Itu pengalaman yang
menguatkan untuk pengalaman pertama mengalami hidup di tengah-tengah anak-anak yang unik ini. Bersama dengan biskuit dan teh hangat yang disuguhkan, saya masuk dalam percakapan yang penuh keramahan. Sejak awal saya merasa, pengalaman ini akan sangat menyenangkan dan sangat menarik.
Saya tinggal selama +/- 5 hari di panti asuhan ALMA dan melihat berbagai keunikan dan nilai hidup. Syukurlah saya pun mengalami perubahan cara pandang terhadap mereka yang unik ini. Saya melihat tabiat baik yang dimiliki para suster, mulai dari suster pimpinan, Sr. Marta, ALMA; Sr. Avlin, ALMA yang sedang berkunjung ke komunitas ini saat saya live in, juga Sr. Maria, ALMA. Beliau-beliau ini begitu luar biasa. Ketelatenan, kesabaran, dan kasih yang begitu besar tampak dari pelayanan mereka yang dilakukan dengan sungguh serius. Ada begitu banyak teladan yang dapat saya pelajari dari apa yang suster-suster ALMA ini lakukan bagi anak-anak yang dilayani.
Pengalaman perjumpaan dengan anak-anak yang istimewa nan unik ini pun mengingatkan saya pada adik saya yang juga termasuk unik. Adik saya terlahir down syndrom sejak lahirnya, dan kembali muncul perasaan hangat kepada anak-anak yang istimewa ini. Mereka begitu dekat dan tak takut-takut untuk berkomunikasi dengan saya, membuat saya merasa sangat bersyukur. Mereka sungguh luar biasa. Mereka dididik dengan sangat hebat, saya dapat melihat dari bagaimana mereka punya habitus doa yang luar biasa, tata krama yang baik, kepekaan yang sangat tinggi.
Berkali-kali saya merasa dipacu untuk sadar akan kedirian saya, belajar banyak dari para suster dan anak-anak. Saya juga merasakan atmosfer kekeluargaan yang sangat kental di komunitas ini. Para suster, para perawat, dan anak-anak yang ada dalam komunitas ini bagaikan keluarga sungguhan. Mereka hidup bersama, saling peduli, dan merawat satu sama lain. Sangat tampak bahwa komunitas ini didasari oleh kasih yang otentik, tidak dibuat-buat, meskipun kadang kesabaran para perawat pun tampak diuji oleh kenakalan-kenakalan kecil anak-anak.
Saya sangat bersukacita dan bersyukur dapat mengalami hidup di antara malaikat-malaikat kecil di tempat ini, di antara para suster yang sangat baik, dan perawat yang tulus. Saya banyak belajar di tempat ini soal mengasihi semua orang, menghargai setiap perbedaan, dan memeluk kemanusiaan yang adalah bagian terpenting dalam hidup bersama. In Cruce Salus.