Spekulasi yang berkembang bahwa Paus Fransiskus mungkin akan bertemu dengan Presiden Republik Rakyat Cina(RRC)Xi Jin ping di Roma.
Meskipun kunjungan ke Vat ikan bukan jadwal resmi Xi selama kunjungan kenegaraannya ke It alia, Monako, dan Prancis, 21-26 Maret, seorang sumber senior Vatikan mengklaim bahwa Bapa Suci bersedia bertemu Xi dan perantara presiden itu telah membuat tawaran untuk Vatikan, demikian laporan Reuters pada 17 Maret. Sumber Vatikan yang lain mengatakan bahwa sebuah kunjungan dapat dimasukkan ke dalamjadwalXi“padamenitterakhir.”
Juru bicaraMenteri Luar Negeri RRC, Geng Shuang, mengatakan (18 Maret) bahwapertemuan itu bukan sesuatu yang rumor di antara Paus dan Xi di Roma.“Cina tetap tulus seperti biasa untuk meningkatkan hubungan dengan Vatikan dan telah melakukan upaya terus menerus untuk menjalin baik keduanya,” katanya.
Surat Kabar Italia Corriere Della Sera melaporkan (14 Maret) bahwa Paus mengatakan bahwa meskipun t idak ada hubungan diplomat ik resmi di ant ara Vat ikan dan Cina, t api ia bisa bert emu Xi di luar tembok Kota Vatikan. Setiap pertemuan akan menjadi yang pertama dalam sejarah antara seorang pemimpin Tiongkok dan Sri Paus.
“TakhtaSucitidakakanmemelihararasapermusuhanterhadapnegaramanapun,” tulisKardinal Piet ro Parolin, sekret aris negara Vat ikan, dalam pengant ar sebuah buku baru t ent ang Tiongkok yang akan diterbitkanpada25Maret.DiajugamenunjukkanbahwaGerejaKatolikbukan“orangasing” diCinatetapi bagianintegraldanaktifdarisejarahnegaraitu.
Namun, seorang analis politik Katolik Hong Kong percaya bahwa jika Xi bertemu dengan Bapa Suciatau Kardinal Parolin, pertemuan itu tidak akan mencapai konsensus atau terobosan apapun. “Hanya akan ada unsur politik daripada mencapai hasil nyata,” kata Sang Paus kepada ucanews.com.
“ Sement ara Tiongkok dan Vat ikan berjalan lebih dekat sat u sama lain, namun para pejabat senior Vatikan masih tidak memahami fakta bahwa CCP (Partai Komunis Tiongkok) adalah sama dengan Nazi Jerman. Akan mengkhawatirkan bahwa Vatikan masih percaya pada CCP yang datang untuk membantu orang miskin dan kurang berunt ung. Bahkan jika Presiden Xi bert emu dengan Paus Fransiskus, pemimpin Tiongkok it u t idak mungkin membuat konsesi,” kat anya.
“ Adalah Paus Fransiskus yang telah memberi jalan dengan harapan bahwa presiden itu akan menjadi lebih lunak dengan membiarkan anggota komunitas bawah tanah untuk tampil ke permukaan,” katanya. “ Ini memang yang ingin dilihat Presiden Xi, karena anggota komunitas bawah tanah juga akan beradadi bawah kendali Asosiasi Patriotik Katolik Cina.” Shuang mendesak Vatikan untuk mundur dan memahami bahwa hubungan yang lebih baik dengan Beijing tidak dapat membawa umat Katolik Cina bebas beragama atau memperkuat Gereja Cina.
