Syalom! Pernahkah terpikir oleh kita apakah tugas pendidik hanyalah untuk mentransfer ilmu saja? Tentu saja tidak! Pendidik memiliki banyak tugas yang harus dilakukan agar peserta didik berkembang secara optimal, tidak hanya aspek kognitifnya tetapi juga aspek afektif dan psikomotoriknya.
Contohnya nilai-nilai dalam masyarakat. Nilai sosial, nilai agama, nilai sopan santun dan masih banyak lagi. Lalu bagaimana cara kita mempelajari nilai-nilai tersebut? Pendidikan nilai-lah jawabannya. Pendidikan nilai adalah penanaman dan pengembangan nilai-nilai pada diri seseorang. Lalu bagaimana dengan pendidik Katolik, apa yang harus dilakukan untuk menanamkan nilai ini pada peserta didik?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut telah diwawancara beberapa narasumber yaitu, Bapak Suryo sebagai kepala sekolah sebuah SMA Kristen, Bapak Sapta selaku Wakil Kepala Sekolah bagian kurikulum di sebuah sekolah Katolik, serta Ibu Marlina yang menjabat sebagai Guru Bimbingan Konseling di sebuah SMP Negeri.
Menurut Pak Suryo, “Tantangan yang dihadapi pada masa kini ialah perkembangan IPTEK yang terkadang menjauhkan kita dari nilai-nilai yang ada di masyarakat. Sebagai pendidik Katolik kita harus menerapkan semua nilai-nilai yang diajarkan Yesus karena Yesus menjadi sentral dari kehidupan kita. Pendidikan nilai tidaklah mudah, oleh karena itu keluarga dan lingkungan sekitar haruslah mendukung agar peserta didik dapat berkembang.”
Sependapat dengan Bapak Suryo, Bapak Sapta juga mengatakan bahwa mengajarkan nilai tidaklah mudah karna perkembangan teknologi yang sangat cepat. Informasi lewat media sosial pun sekarang sangat berpengaruh. Dengan semakin banyaknya berita hoax yang ada, membuat kita semakin jauh dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat. Oleh karena itu kita harus bisa menyaring informasi yang di dapatkan.
Sedangkan menurut Ibu Marlina, “Jika ingin mengajarkan nilai, maka harus dimulai dari diri sendiri. Jika diri sendiri belum bisa, maka akan sulit untuk mengajarkan pada orang lain. Dalam mengajarkan nilai juga harus dengan kasih sayang seperti yang Yesus ajarkan.
Ketiga narasumber mengatakan bahwa pendidikan nilai tidaklah mudah untuk dilakukan dan ketiga narasumber mengatakan bahwa untuk memulai pendidikan nilai haruslah dimulai dari diri sendiri dengan mengintropeksi diri sendiri apakah pribadi kita sudah mengerti dan sudah menanamkan nilai-nilai tertuama nilai iman Katolik kita dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan nilai tidak hanya menjadi tugas seorang guru, tapi kita semua berkewajiban menjadi seorang pendidik nilai yang baik untuk masyarakat di sekitar kita. Maka dari itu coba kita lihat diri kita apakah kita sudah menanamkan nilai-nilai tersebut dalam diri kita? Itulah pertanyaan yang harus kita jawab sendiri. Kiranya pertanyaan ini membuat kita semakin menghargai nilai- nilai, menjadi contoh untuk masyarakat, dan selalu menjadi berkat bagi semua orang. Tuhan memberkati.