Tepat pada hari pesta nama St. Yosef, suami Bunda Maria, dan ayah “duniawi” Yesus, Selasa, 19 Maret 2019, Lingkungan St. Yosef – Kopo Permai menggelar perayaan ekaristi oesta pelindung lingkungan mereka. Misa dipersembahkan oleh Romo Willy di kediaman ibu Yiyin – Kopo Perma blok 5D no.65.
Baru engeh ternyata! Dalam homilinya Romo Willy menjelaskan kalau santo Yosef dikenal sebagai santo yang tidur. Loh kok bisa? Dalam injil Matius 2: 13-14 dikatakan “nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata bangunlah dan ambilah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggalah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia. Maka Yusuf pun bangunlah , diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir.” Ketika Yosef (Yusuf) tidur, Allah menyampaikan pesan-Nya melalui malaikat-Nya untuk menyelamatkan bayi Yesus dari kekejaman raja Herodes. Artinya Yosef mengambil bagian dalam sejarah keselamatan umat manusia dengan mimpi saat dia tertidur. Itulah jawabannya mengapa St. Yosef dikenal sebagai santo yang tertidur.
Paus Fransiskus sangat yakin bahwa Allah mengandalkan St. Yosef justru dalam tidurnya. Keyakinan itu diutarakan dalam pertemuan dengan keluarga-keluarga Katolik di Filipina pada tahun 2015. Pada kesempatan itu Bapak Paus memperkenalkan patung St. Yosef tidur. “Saya sangat mencintai St. Yosef. Dia adalah pribadi yang tenang dan tegar. Bahkan ketika tidur, dia menjaga gereja saat St. Yosef tidur, Allah mengungkap kehedak-Nya kepada dia. Sementara kita diam sejenak dari kewajiban dan kegiatan sehari-hari, Allah juga berbicara kepada kita,” lanjutnya “ itirahat”, tambah Paus Fransiskus, “sangat diperlukan untuk kesehatan pikiran dan tubuh manusia. Istirahat juga penting bagi kesehatan rohani, sehingga manusia bisa mendengar suara Allah dan memahami kehendak-Nya terhadap diri kita.