Senin, 1 April 2019 pukul 18.00, diselenggarakan ibadat tobat di gereja St. Martinus. Dipimpin oleh Pak Hocking, prodiakon kita, ibadat ini diikuti oleh cukup banyak umat. Sekira pukul 18.35 ibadat selesai, sebagian besar peniten beranjak menuju ruang pengakuan. Sebelumnya telah diumumkan posisi/tempat imam yang akan melayani pengakuan sore itu.
Ada 9 orang imam yang melayani para peniten: Rm. Wahyu, Rm. Willy, Rm. Siswa, Rm. Nasib, Rm. Adianta (Paulus), Rm. Dion, SSCC (Gabriel), Rm. Toni, SSCC (Waringin), Rm. Fabianus (Buah Batu), dan Rm. Maman (St. Fransiskus Xaverius). Sebagian dari mereka telah hadir sejak pukul 17.30, mengantisipasi kemacetan yang biasa terjadi di sekitar Jl. Kopo.
Semakin malam, rasanya antrian para peniten tidak berkurang. Masih banyak kendaraan yang masuk ke halaman gereja, saat pengakuan sudah berlangsung. Ada umat yang akhirnya memilih untuk pulang, mengingat panjangnya antrian ini di setiap tempat pengakuan. Pertanda apa ini? Umat yang semakin sadar dan rindu untuk menerima Sakramen Rekonsiliasi? Semoga kesadaran yang tidak hanya muncul menjelang hari-hari besar saja ya!
Ada wajah-wajah lega disana. Ada yang berbalut tetesan air mata. Tentu tersentuh merasakan begitu baiknya Bapa yang selalu menunggu anak-Nya pulang. Hampir pukul 21.30 ketika satu persatu imam akhirnya masuk ke ruang Bina Pengharapan. Tentunya mereka lelah mendengarkan cerita umat dalam kamar pengakuan. Syukurlah, mereka tetap ceria menyantap santapan malam yang telah disediakan.
Terima kasih Tuhan, untuk para imam kami. Semoga Engkau selalu memampukan mereka untuk menjalankan tugas panggilan-Mu: membawa umat semakin dekat kepada-Mu lewat penerimaan aneka Sakramen. Terima kasih juga kepada mereka yang telah dengan setia berjaga, melayani dan menyediakan santapan dan minuman untuk para imam ini.