Minggu 7 April 2019 jam 10 pagi, siswa-siswi kelas delapan berjumlah +/- 25 orang yang dibimbing oleh Pak Agustinus, mendapat kunjungan dari seorang ibu warga Paroki Laurentius. Ibu Emma, namanya, yang berkunjung bersama putrinya, Dinda. Mereka hadir, berkegiatan bersama anak-anak di ruang Melkisedek.
Ada apa gerangan? Ternyata, mereka bermaksud memperkenalkan Devosi Kerahiman Illahi kepada siswa-siswi yang sedang beranjak remaja. Usia remaja memang merupakan usia yang cukup strategis untuk mengenal lebih lanjut akan kasih Tuhan, percaya kepada Tuhan, yang dapat diwujud- nyatakan dalam kegiatan sehari-hari.
Devosi Kerahiman Illahi adalah sebuah devosi umat Katolik yang mengajak kita untuk percaya kepada cinta dan belas kasihan ALLAH, membiarkan cinta dan rahmat tersebut mengalir melalui hati seseorang, bagi orang-orang yang membutuhkannya.
Dalam sebuah buku Divine Mercy In My Soul, disebutkan bahwa devosi adalah doa untuk meminta dan mendapatkan kerahiman illahi, untuk percaya pada rahmat Yesus yang melimpah. Jadi Devosi Kerahiman Illahi adalah pengabdian total kepada Tuhan, belajar untuk percaya penuh dan meminta belas kasih-Nya dengan ucapan syukur dan berbelas kasih pada sesama.
Di penghujung acara, anak-anak diingatkan kembali untuk selalu rajin berdoa, bersyukur, dan meminta kepada Tuhan. Mereka juga diajak untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dengan rajin pergi ke gereja. Para siswa diberi lembaran doa jalan salib dan sebuah buku Kerahiman Illahi. Pesan pertama dari Kerahiman Illahi adalah, bahwa Tuhan sangat menyayangi kita, walaupun kita seringkali berdosa.