Selasa 21 Mei 2019 pukul 19.00, di Gereja Paroki St. Martinus, telah dilaksanakan pertemuan DPPH se-Dekanat Bandung Selatan. Selain dihadiri oleh seluruh pengurus DPPH, pertemuan dihadiri juga oleh komisi PSE, Komisi Hak, dan tim Karitas Keuskupan Bandung.
Acara diawali dengan sharing spiritualitas oleh Rm. Nasib. Beliau bercerita suka dukanya menjadi seorang imam yang juga anggota TNI-AU. Saat mengenakan pakaian prajurit maka seorang imam harus tunduk dengan disiplin militer dan saat memakai jubah maka seorang tentara harus taat pada tabisan imam dan hirarki Gereja Katolik.
Komisi PSE mengharapkan agar pelayanan di paroki masing-masing dapat lebih ditingkatkan, terkait dengan pengembangan sosial ekonomi umat. Umat yang dibantu diharapkan tidak hanya mengandalkan PSE, tapi juga ada kontribusinya. Demikian juga halnya dengan PSE paroki dan PSE Keuskupan.
Komisi HAK menyampaikan agar paroki dapat menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar, sehingga hubungan yang harmonis antara Gereja dan masyarakat dapat lebih terjalin. Contoh konkrit yang bisa dilakukan dengan mengadakan buka bersama, bekerja sama dengan pemerintah tingkat RW atau Desa.
Tim Karitas berbagi suka duka saat membantu pasca bencana, terlebih di daerah yang sangat parah terkena dampak bencana seperti di Palu. Di sana dampak bencana tidak hanya menghancurkan harta benda tapi juga menghancurkan psikis dari orang-orang yang terdampak.
Akhir dari pertemuan adalah review fokus pastorral tentang kaum muda. Setiap paroki sudah melakukan kegiatan yang melibatkan OMK dan ini menjadi hal yang positif untuk masa depan Gereja. Diharapkan paroki menyiapkan kegiatan untuk fokus pastoral berikutnya tentang keluarga muda.