Tahun 2019 diprediksi akan menjadi tahun terpanas dalam sejarah manusia. Suhu di Kuwait (9 Juni 2019) mencapai 630C pada paparan langsung matahari (Al Qabas). Kita pun tentunya merasakan, bagaimana dinginnya udara pagi dan malam, sebaliknya di siang hari panas terasa begitu menyengat. Siapa yang tidak tahan, tentulah menjadi sakit.
Global warming, itulah ancaman bagi kehidupan dunia saat ini. Walaupun demikian, gaya hidup sebagian besar penghuni dunia ini tetap tidak berubah. Tak terkecuali kita. Pohon di halaman rumah ditebang, area resapan diplester beton, air hujan kita sia-siakan dan dibuang begitu saja…
Di tengah kondisi yang demikian, sebuah foto yang diambil menggunakan drone di seputar gereja kita, cukup melegakan. Ternyata wilayah Martinus itu ijo royo-royo. Coba lihat cover Bergema edisi Juli ini. Mari kita sampaikan terima kasih dan penghargaan pada mereka yang peduli dengan kelestarian alam di seputar gereja kita.
Bergema edisi kali ini selain berisi pesan dari redaksi, juga ucapan terima kasih kami, dalam bentuk kartu doa. Beraneka ragam kegiatan lingkungan dan paroki di seputar Novena, semoga juga meningkatkan rasa kebersamaan kita. Jangan lupa, batas pengiriman lomba menulis bagi anak-anak dan remaja adalah 21 Juli ini. Aha! Eyang Sahid ternyata begitu peduli dengan Kommit on Time. Apa itu? Baca saja ya!
Bagaimanapun kita harus ikut bertanggung-jawab atas kondisi bumi milik kita bersama. Ajakan untuk menanam satu pohon per keluarga, kegiatan membuat biopori di rumah-rumah, atau gunakanlah kertas sehemat mungkin. Apa pun yang Anda kerjakan, ingatlah satu hal: semua akan berdampak positif bagi anak cucu kita kelak. Semoga dan selamat membaca.