Bila dilihat lebih dalam lagi, keluarga merupakan instrumen pendidik yang pertama dan sebagai fondasi bagi bangunan selanjutnya. Akan tetapi yang terjadi, bila melihat wajah politik di negara ini sepertinya ada yang salah dalam proses pen- transmisi-an ilmu itu sendiri. Hal senada juga diungkapkan oleh Pak Rasyid, “dalam dunia politik kita ini ada sesuatu yang salah dalam memberikan pemahaman tentang politik.”
Proses pemahaman tentang politik itu dilakukan sejak dini yaitu di dalam keluarga. Dimulai dengan hal-hal yang kecil yang menyangkut keberlangsungan hidup bersama dalam keluarga. Contohnya, ada pembagian tugas yang jelas di dalam keluarga dan bertanggung jawab atas apa yang telah disepakati bersama. Penanaman tentang disiplin dan nilai-nilai etis juga hendaknya dilakukan sejak dini. Tujuannya agar kelak saat terjun dalam kehidupan sudah mempunyai pegangan yang pasti, khususnya dalam dunia politik.
Mengapa keluarga memegang peranan penting dalam pendidikan politik? Sebab keluarga adalah bentuk mini dari negara bagi anak-anak. Di mana orang tua sebagai pemimpin yang mengatur dan menjamin keberlangsungan kehidupan bersama. Orang tua memegang kendali dalam menciptakan kesejahteraan bersama. Oleh karena itu praktik pendidikan politik dalam institusi keluarga dapat berlangsung dengan baik apabila didukung oleh berbagai perangkat dan mekanisme.
Pendidikan politik dalam keluarga pertama-tama bersinggungan dengan hierarki kekuasaan dalam institusi keluarga, kedua suasana keluarga, dan ketiga, bahasa, konsep, serta simbol-simbol. Suasana yang ada dalam keluarga juga mempengaruhi pendidikan dalam keluarga. Apabila di dalam keluarga pendidikan yang diterapkan adalah pendidikan yang mengedepankan disiplin, jujur, dan bertanggung jawab maka nantinya anak akan tumbuh menjadi pribadi yang jujur, disiplin, dan bertanggung jawab. Akan tetapi bila anak tumbuh dalam keluarga yang pendidikan mengandalkan kekerasan maka hasil akan mudah mentransmisi kekerasan dalam dunia politik.
Kalau berbicara tentang simbol, ada banyak simbol dalam keluarga. Simbol itu sendiri bisa dijumpai dalam tokoh-tokoh dalam cerita yang sering kali di dalamnya termuat nilai-nilai politis. Memang secara tidak langsung diajarkan namun paling tidak bila diulas lebih mendalam lagi ada nilai-nilai politis yang terkandung dalam setiap cerita/dongeng yang pernah diperdengarkan. Karena itu simbol-simbol dalam keluarga merupakan bagian dari pendidikan politik.