Sabtu 18 Mei 2019, sebagian besar anggota pemazmur St. Martinus berhimpun untuk acara tukar kado dalam suasana Paskah yang masih terasa. Romo Willy hadir, disusul oleh Romo Nasib yang baru selesai memimpin Ekaristi Sabtu sore itu. Seusai menyantap hidangan, sambil melebur satu sama lain, mereka bergerak menuju ruangan Melkisedek.
Master of Ceremony (MC) yang membantu memandu jalannya rangkaian acara malam itu adalah anggota pemazmur yang masih muda, Grace dan Aurel. Acara diawali dengan pengantar seputar “Pelayanan Sebagai Pemazmur di Gereja” yang disampaikan oleh Romo Willy. Pesan yang sungguh indah pun dibagikan, “Tuhan menerima pelayanan para pemazmur yang menggunakan hati emas, bukan sekadar suara emas”. Pesan itu menegaskan bahwa pelayanan sebagai pemazmur harus didasari dengan ketulusan hati karena sebetulnya bermazmur adalah salah satu ungkapan syukur dan pujian kepada Bapa di surga, sebagai pewartaan kasih dan sabda Tuhan. Semua menyimak dengan duduk melingkar, sambil sesekali berdiri dan berjoget ria, mencair dalam ice breaking dan games yang ada.
Ketika sampai pada acara puncak yakni tukar kado, peserta bersiap untuk mengambil nomor undian nomor kado yang dilemparkan oleh Felice. Kertas undian yang berjatuhan dari udara disambut dengan cepat oleh para peserta sehingga masing-masing mendapat satu. Satu per satu kado dibacakan nomornya oleh MC. Mereka yang memiliki nomor undian bersesuaian, berhak atas kado tersebut. Semua merasa senang dan tertawa.
Acara ditutup dengan pesan serta beberapa evaluasi dan rencana ke depan dari Bapak Setya, koordinator pemazmur gereja St. Martinus, lalu doa bersama.