Dalam sebuah pertemuan di Universitas Paramadina Jakarta pada akhir bulan Juli lalu, seorang pembicara menyampaikan sebuah pertanyaan mendasar yang membuat semua pendengarnya menjadi resah dan gelisah. Bunyinya kurang lebih sebagai berikut: “Kenapa orang – orang pada rajin dan tekun beribadat di rumah-rumah ibadat dan di rumah kediamannya masing-masing, tetapi sampah bertebaran di mana-mana dan sungai-sungai berwarna hitam dan berbau menyengat?” Sampah-sampah itu kalau dilihat dan diperhatikan adalah sampah rumah tangga pada umumnya sedangkan kehitaman air sungai itu disebabkan oleh orang-orang dan para pengusaha industri besar dan kecil yang membuang limbah cair tanpa diproses sebelumnya.

Fenomena yang lain kita temukan, betapa orang menjaga kebersihan dan kerapihan rumah dan halamannya secara sangat luar biasa sehingga terkesan rapih dan bersih tempat tinggalnya. Namun, jangan lupa berpikir sejenak dan bertanya apakah keluarga itu tidak memproduksi sampah dari kegiatan kehidupannya (?) ataukah mereka memindahkan sampah rumah tangganya entah ke mana? Atau bisa jadi disimpan di halaman rumahnya! Ada juga kemungkinan lain mereka membayar mahal petugas pemungut sampah di wilayahnya sehingga tidak perlu lagi melihat sampah kehidupannya.

Sebagai makhluk yang menerima mandat untuk memelihara dan memanfaatkan bumi dan segala isinya, mungkin baik kalau kita berpikir dan bertindak lebih luas dan jauh dari pada sekedar ruang lingkuphiduppribadidankeluargakitasaja. Profesidanpekerjaandan usaha anda masing-masing bisa jadi batu pijakan anda berperanan dalam hal ini. Tidak ada alasan untuk menunda-nunda keterlibatan anda semua dalam usaha bersama untuk mencapai kehidupan yang lebih baik bagi semua penghuni bumi ini.

Kita dipanggil untuk menjadi “kabar gembira” bagi tetangga, rekan kerja, komunitas dan lingkungan dimanapun kita hidup. Menjadi pioner-pembuka dan perintis sebuah usaha perbaikan tidak pernah mudah, tetapi itulah kesadaran kita sesudah kita membaca dan merenungkan sabda Tuhan yang mengatakan: “Kamulah garam dan terang dunia”. Kesadaran ini akan mendorong kita untuk berperanan dalam kehidupan masyarakat banyak dan bukan sekedar mengerahkan seluruh daya upaya dan energi kita untuk bergembira bersama antara kita.

Kitab Suci mendesak kita semua untuk menjadi berarti, baik dalam kehidupan menggereja maupun dalam kehidupan masyarakat berbangsa. Keduanya adalah dua sisi mata uang yang satu dan sama yang tidak mungkin dicetak hanya sebagian/ salah satu sisi saja! Kehidupan bersama seluruh masyarakat yang lebih baik harus diusahakan oleh semua pihak dan tidak boleh saling menunggu; bahkan sebaliknya supaya berlomba-lomba dalam kebaikan.

Baptisan:
Baptisan balita diadakan per 2 minggu sekali, baptisan dewasa per 1 tahun sekali.

Formulir dapat diunduh melalui tautan berikut:


Pernikahan:

Sakramen pernikahan dapat diadakan pada hari Sabtu atau Minggu. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Perminyakan:
Sakramen perminyakan sesuai dengan janji. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Data Wilayah

Baru pindah rumah dan tidak tahu masuk ke wilayah mana dan harus menghubungi siapa?

Jangan panik! Mang Umar ada solusinya! Silahkan kamu cek link ini untuk mencari data wilayah di paroki St. Martinus

Jadwal Pelayanan Sekretariat

Senin, Rabu, Kamis, Jumat: 07.30 – 12.00 & 16.40 – 19.00
Selasa, Sabtu: 07.30 – 12.00
Hari Minggu dan hari libur tutup

Alamat Sekretariat
Komplek Kopo Permai Blok H No. 4
Telp. 022-540-4263
Whatsapp +62 822-6055-3066

Jadwal Misa

Misa Harian
Senin – Sabtu di gereja pukul 06.00. Misa di Pastoran sementara waktu ditiadakan.

Minggu:
• 06.00
• 08.00
• 10.00

Sabtu:
• 18.00

COPYRIGHT © 2015 BERGEMA BY TIM KOMSOS ST. MARTINUS.